SuaraJogja.id - Isu mengenai perpanjangan masa jabatan presiden terus mengemuka. Seiring santernya wacana tersebut protes pun bermunculan termasuk dari seniman Jogja Kill the DJ.
Sosok Marzuki Mohammad atau yang punya nama panggung Kill the DJ beberapa waktu lalu mengutarakan kegelisahannya atas upaya beberapa pihak yang mencuatkan wacana perpanjangan masa jabatan presiden.
Lewat akun Twitternya, seniman Jogja tersebut mengungkapkan bahwa benar dirinya adalah pendukung Jokowi. Ia telah menjadi pendukung Jokowi sejak 2014 atau ketika periode pertama mantan wali kota Solo tersebut duduk di Istana Negara.
Meski sebagai pendukung, Kill the DJ mengaku secara terang-terangan menolak ide soal perpanjangan masa jabatan presiden. Ia bahkan menyerukan lawan sesiapapun yang terus menyuarakan ide tersebut termasuk bila itu datang dari sosok yang didukungnya.
Baca Juga: Foto Bareng Erick Thohir, Caption Kill The DJ Soal Komisaris Jadi Sorotan
"Baiklah to the point! saya mendukung @jokowi dari 2014 tanpa mikir imbalan jabatan pun dikasih akan saya tolak karena saya sibuk dengan pekerjaanku pribadi. Tapi siapapun yang punya ide perpanjangan masa jabatan presiden pantas kita lawan. Termasuk @jokowi itu sendiri," tegasnya.
Terpisah, Presiden Jokowi sendiri dalam kesempatan saat kunjungan ke Candi Borobudur, Rabu (31/3/2022) kemarin kembali menegaskan perihal dukungan untuknya memperpanjang masa jabatan presiden selama tiga periode.
Dalam kesempatan itu, Jokowi menegaskan bahwa ia tegak lurus mentaati apa yang sudah diamanahkan lewat konstitusi.
“Yang namanya keinginan masyarakat, yang namanya teriakan-teriakan seperti itu kan sudah sering saya dengar. Tetapi yang jelas, konstitusi kita sudah jelas. Kita harus taat, harus patuh terhadap konstitusi, ya," ujar Presiden Jokowi usai meninjau Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Rabu.
Nada serupa juga pernah diungkapkan Jokowi pada 2019 lalu. Ia bahkan dengan tegas menyebut pihak-pihak yang mendorongnya untuk memperpanjang masa jabatan presiden sama saja dengan menjerumuskannya.
Baca Juga: Tak Akan Sembelih Hewan Kurban Lagi di Iduladha, Ini Alasan Kill The DJ
"Usulan itu menjerumuskan saya," kicau Jokowi di akun Twitternya.
Di kesempatan lain, Jokowi juga menanggapi adanya upaya untuk melakukan amandemen UUD 1945 bila ujung-ujungnya adalah untuk mengutak-atik masa jabatan presiden.
"Sejak awal sudah saya sampaikan saya itu produk pemilihan langsung. Saat itu, ada keinginan amandemen, saya jawab untuk urusan haulan negara jangan melebar kemana-mana," terangnya di Istana Merdeka.
Berita Terkait
-
Bukan Mantan Presiden, Faisal Assegaf Sebut Peran Jokowi Saat Ini Adalah Makelar Pilkada
-
Bisa Tampung 2.500 Jemaah, Melongok Megahnya Masjid Jokowi di Abu Dhabi
-
Bentrok dengan Jadwal di Jawa Tengah, RK Sebut Jokowi Belum Tentu Hadiri Kampanye Akbar di Jakarta
-
Sebulan Purnatugas, Berapa Gaji Pensiun Jokowi yang Kini Sudah Sibuk Cawe-Cawe Pilkada?
-
Sudah Sampaikan Undangan, RK Belum Dapat Kepastian Jokowi Hadir atau Tidak di Kampanye Akbar RIDO Terakhir
Tag
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Logistik Pilkada Sleman sudah Siap, Distribusi Aman Antisipasi Hujan Ekstrem
-
Seharga Rp7,4 Miliar, Dua Bus Listrik Trans Jogja Siap Beroperasi, Intip Penampakannya
-
Skandal Kredit Fiktif BRI Rp3,4 Miliar Berlanjut, Mantri di Patuk Gunungkidul Mulai Diperiksa
-
Pakar Ekonomi UMY Minta Pemerintah Kaji Ulang Terkait Rencana Kenaikan PPN 12 %
-
DIY Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana hingga 2 Januari 2025