SuaraJogja.id - Rusia bisa jadi telah melakukan kejahatan perang dengan membunuhi warga sipil dan menghancurkan rumah sakit di kota-kota Ukraina, kata pejabat tinggi HAM PBB saat mengeluarkan kecaman paling keras atas konflik tersebut, Rabu (30/3).
Ketika berbicara di hadapan Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa, Komisioner Tinggi HAM Michelle Bachelet mendesak Rusia agar menghentikan invasi mereka.
"Rumah dan gedung-gedung pemerintah, rumah sakit dan sekolah, fasilitas pasokan air, dan sistem kelistrikan tidak luput," katanya. "Serangan membabi buta dilarang dalam hukum kemanusiaan internasional dan sama saja dengan kejahatan perang."
Bachelet mengaku kantornya menerima tuduhan kredibel bahwa pasukan Rusia menggunakan bom klaster di daerah penduduk setidaknya 24 kali. Kantornya juga sedang menyelidiki dugaan penggunaan bom klaster oleh Ukraina.
Baca Juga: Kronologi Jatuhnya Helikopter PBB di Kongo, 8 Orang Dilaporkan Tewas
Rusia membantah memakai senjata semacam itu atau menargetkan warga sipil sejak apa yang disebutnya sebagai "operasi khusus" --untuk melucuti senjata dan menghilangkan pengaruhi Nazi di negara tetangganya-- diluncurkan pada 24 Februari.
Bachelet mengatakan bahwa kantornya, yang menerjunkan hampir 60 pemantau PBB di Ukraina, telah memverifikasi 77 insiden hancurnya fasilitas medis, termasuk 50 rumah sakit.
Segudang Tudingan
Utusan HAM Amerika Serikat Michele Taylor mengaku dirinya merasa sangat khawatir atas sejumlah laporan penculikan yang dilakukan pasukan Rusia, termasuk sedikitnya tiga wali kota dan pemulangan paksa warga sipil.
"Sudah jelas bahwa Presiden Putin ingin sekali meluluhlantakkan kota-kota Ukraina," kata Duta Besar Inggris Simon Manley menambahkan.
Baca Juga: Saat Misi Peninjauan, Helikopter PBB Berisi Delapan Orang Jatuh di Kongo
Dalam pidatonya, Bachelet juga menyampaikan keprihatinan atas video yang beredar di media sosial yang memperlihatkan interogasi tawanan perang oleh pasukan Ukraina dan Rusia.
Berita Terkait
-
Timnas Indonesia Bisa Hadapi Negara Peringkat 35 Dunia pada September!
-
Rusia Ancam Inggris dan Sekutunya Atas Keterlibatan dengan Perang Ukraina: Kami Akan Membunuh Mereka
-
Heboh Isu Rusia Ingin Bangun Pangkalan Militer di Papua, TB Hasanuddin: Itu Langgar Konstitusi!
-
Demi Konten Ekstrem, 5 Fakta Aksi Berbahaya Bule Rusia Naiki KA Batu Bara
-
Utus Wakil Perdana Menteri, Rusia Minta Prabowo Hadiri 2 Acara Penting Ini
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- 7 Rekomendasi Sabun Pemutih Wajah, Harga Terjangkau Kulit Berkilau
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Diikuti Ratusan Kuda Seharga Miliaran Rupiah, Keponakan Presiden Prabowo Gelar Pacuan Kuda di Jogja
-
'Beli Mercy Harga Becak': Mantan PMI Bangkit dari Nol, Kini Kuasai Pasar Kulit Lumpia Nasional
-
Kota Pelajar Punya Solusi, Konsultasi Gratis untuk Kesulitan Belajar dan Pendanaan di Yogyakarta
-
Lebaran Usai, Jangan Sampai Diabetes Mengintai, Ini Cara Jaga Kesehatan Ala Dokter UGM
-
Batik Tulis Indonesia Menembus Pasar Dunia Berkat BRI