SuaraJogja.id - Bekerja menggunakan perahu motor tempel, nelayan membutuhkan pertalite sebagai bahan bakar. Pemkab Kulon Progo pun memastikan nelayan tidak mengalami kesulitan mendapatkan pertalite.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulon Progo Trenggono Trimulyo di Kulon Progo, Rabu, mengatakan nelayan Kulon Progo menggunakan bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite, sehingga tidak terpengaruh dengan kenaikan harga pertamax.
"Untuk membeli pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), nelayan harus menggunakan rekomendasi dari pemerintah desa. Pengelola SPBU akan melayani mereka sesuai ketentuan karena pertalite tidak dijual bebas seperti pertamax," kata Trenggono.
Ia juga mengatakan, selisih harga pertalite dengan pertamax tidak terlalu signifikan. Kalau terjadi kelangkaan pertalite, nelayan bisa membeli pertamax yang dijual bebas tanpa harus menggunakan rekomendasi dari desa.
Baca Juga: Pertalite Langka, Pertamina Klaim Tak Kurangi Pasokan ke SPBU
"Nelayan Kulon Progo sangat mudah mendapatkan BBM. SPBU juga berada di dekat pantai, sehingga tidak ada persoalan," katanya.
Menurut Trenggono, persoalan yang dihadapi nelayan Kulon Progo adalah terbatasnya pengetahuan tentang pengenalan cuaca untuk kegiatan penangkapan ikan di laut dan kapasitas sumber daya manusia (SDM) nelayan.
"Upaya yang akan kami lakukan adalah dengan pelatihan "pranoto mongso" atau pengenalan cuaca melalui magang terutama bagi nelayan milenial yang kami usulkan melalui dana keistimewaan," katanya.
Salah seorang nelayan Pantai Glagah Aris mengatakan saat ini, nelayan tetap melaut meski ada kenaikan bahan bakar minyak (BBM). Nelayan memakai solar, sehingga tidak terlalu memberatkan. Untuk mendapatkan solar, nelayan hanya membutuhkan surat rekomendasi dari desa. Sejauh ini, SPBU tidak mempersoalkan surat rekomendasi karena pembelian BBM tidak banyak, hanya sesuai kebutuhan untuk sekali melaut.
"Kami tidak membeli BBM dalam jumlah banyak, hanya sesuai kebutuhan satu kali melaut. Terkadang, piihak SPBU tidak mempertanyakan surat rekomendasi. Satu kapal membutuhkan BBM di bawah 20 liter karena kami menggunakan kapal motor tempel," katanya. [ANTARA]
Baca Juga: Konsumsi Meningkat 25 Persen, Pertamina Pastikan Pasokan Pertalite dan Solar Aman
Berita Terkait
-
Petani dan Nelayan Kontributor Pembangunan, Ombudsman: Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Sangat Penting
-
NasDem Dukung Kebijakan Prabowo Menghapus Kredit Macet Pelaku UMKM, Petani, dan Nelayan
-
Pemilik Mobil Rental Bersuka Cita, Pertamina Bagikan Kabar Baik tentang Aplikasi MyPertamina
-
Pemilik Mobil Pelat Merah Baku Hantam di SPBU, Diduga Keseringan Isi Pertalite
-
Jerit Nelayan di Proyek Kota Elite: Terhimpit Pembangunan, Terlilit Utang
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Sunarso Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi