Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Rabu, 06 April 2022 | 21:37 WIB
Ilustrasi-- Biji biji coklat dikeringkan sebelum dijadikan bahan baku untuk makanan coklat. (23/2/2022). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/rwa. (ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF)

SuaraJogja.id - Badan kesehatan Eropa pada Rabu mengatakan sedang menyelidiki puluhan laporan dan kasus dugaan salmonella terkait dengan jajanan coklat di sedikitnya sembilan negara.

Ferrero menarik telur coklat Kinder Surprise dari Inggris dan Irlandia pada Senin sebagai langkah antisipasi.

Grup produsen penganan Italia itu pada Rabu mengatakan bahwa tidak ada produk Kinder yang dipasarkan yang terbukti positif salmonella.

Badan Uni Eropa tidak menyebutkan Ferrero atau perusahaan lainnya dalam pernyataan, namun pada Rabu memperingatkan bahwa sebagian besar kasus dilaporkan di kalangan anak-anak berusia 10 tahun ke bawah.

Baca Juga: Menteri Pertahanan Jerman Minta Uni Eropa Segera Bahas Larangan Impor Gas Rusia

"Wabah ditandai dengan proporsi yang luar biasa tinggi dari anak-anak yang dirawat, beberapa di antaranya mengalami gejala klinis parah seperti diare berdarah," kata Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC).

Inggris melaporkan jumlah insidensi tertinggi, yakni 63 kasus terkonfirmasi pada 5 April, kata ECDC, seraya menambahkan bahwa negara lain dengan kasus potensial atau kasus terkonfirmasi yakni Prancis, Irlandia, Belgia, Jerman, Luksemburg, Belanda, Swedia dan Norwegia.

Badan kesehatan EU mengaku sedang melakukan investigasi 134 kasus dugaan atau terkonfirmasi salmonella bersama dengan Otoritas Keamanan Makanan Eropa (EFSA), .

Penarikan produk Kinder telah dilakukan di sejumlah negara seperti Belgia, Prancis, Jerman, Irlandia, Luksemburg dan Inggris, katanya.

Baca Juga: Uni Eropa Usulkan Aturan Baru untuk Mengatasi Fast Fashion

Load More