SuaraJogja.id - Rumah sakit utama di wilayah Tigray yang dilanda perang di Ethiopia telah memulangkan 240 pasien setelah persediaan makanan habis pekan lalu, kata para pejabat.
Keputusan Rumah Sakit Rujukan Ayder di ibu kota Tigray, Mekelle, itu mempertegas betapa sedikitnya bantuan makanan yang mencapai wilayah tersebut meskipun pemerintah pada Maret mengumumkan gencatan senjata sepihak untuk mengizinkan pengiriman bantuan.
Seorang pejabat rumah sakit, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan sekitar 360 pasien masih dapat membeli makanan mereka sendiri.
Pasien baru tanpa makanan atau uang ditolak, katanya.
Mereka yang harus pulang termasuk bayi pengidap meningitis dan tuberkulosis serta anak laki-laki berusia 14 tahun yang mengidap HIV, dua perawat mengatakan kepada Reuters.
Tedros Fissehaye, perawat bangsal anak, mengatakan para pasien dan keluarga mereka kelaparan pada Kamis 14 April.
Pada Jumat 15 April, ia harus berkeliling bangsal dan memberi tahu mereka bahwa tidak akan ada lagi makanan. Sepuluh pasien meninggalkan bangsal itu.
"Tidak ada yang menangis. Kami telah menghabiskan air mata kami selama berbulan-bulan. Tapi setiap perawat sangat sedih," katanya kepada Reuters.
"Keluarga berkata, doakan kami, daripada mati di sini biarkan kami pulang dan mati di rumah."
Baca Juga: Mahasiswa, Driver Ojol dan Petani Sukabumi Kembali Turun ke Jalan: Rakyat Terancam Kelaparan!
Perawat lain bagian anak, Mulu Niguse, mengatakan bahwa rumah sakit telah kehabisan 90 persen obat, tapi bulan lalu telah menerima beberapa pil HIV dan mencoba mengobati penyakit lain dengan antibiotik apa pun yang mereka dapat.
Anak-anak yang dipulangkan kemungkinan akan kehilangan nyawa, katanya.
Menteri Kesehatan Ethiopia Lia Tadesse dan Mitiku Kassa, kepala Komisi Manajemen Risiko Bencana Nasional, tidak menanggapi permintaan komentar.
Konflik meletus pada November 2020 antara pemerintah pusat dan para penguasa Tigray. Sejak militer menarik diri dari Tigray pada Juli setelah berbulan-bulan pertempuran berdarah, hanya sedikit bantuan makanan yang masuk.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan 100 truk bantuan dibutuhkan setiap hari. Tapi konvoi harus bergulat untuk lewat, sebagian karena pertempuran dan sebagian karena penundaan birokrasi.
Sejak gencatan senjata pemerintah diumumkan pada 25 Maret, 71 truk telah berhasil masuk, kata Michael Dunford, kepala regional Program Pangan Dunia PBB.
Konvoi ketiga telah diizinkan lewat oleh pemerintah federal dan WFP sedang bernegosiasi dengan otoritas regional untuk menjamin perjalanan yang aman, katanya.
"Sangat penting bahwa konvoi ini bergerak dan mereka bergerak sekarang. Jika tidak, kita ... akan melihat lonjakan kematian terkait kelaparan," katanya kepada Reuters.
Lebih dari 90 persen orang Tigray membutuhkan bantuan makanan. Staf di Ayder belum dibayar sejak Juli dan mereka sendiri bergantung pada rumah sakit untuk mendapatkan makanan.
Perawat Mulu mengatakan anak-anaknya makan sekali sehari.
Seorang dokter mengatakan bahwa karena makanan habis, dia memulangkan dua pasien kanker yang menunggu operasi; Selasa pekan ini dia mengoperasi pasien ketiga, yang hanya mampu membeli susu.
Rumah sakit tidak memiliki obat kanker, kata dokter itu, seraya memperlihatkan foto seorang gadis berusia 2 tahun, yang matanya cacat oleh tumor yang menonjol, dan foto seorang anak laki-laki berusia 14 tahun yang sedang diinfus karena tidak ada lagi yang tersedia.
"Kalau Anda datang ke rumah sakit, keadaannya kosong melompong," katanya sedih.
Berita Terkait
-
Sahroni Peringatkan Kapolda Sumbar: Jangan Main-main, Lurus-lurus Saja Tangani Kasus Polisi Tembak Polisi!
-
Rekam Jejak AKBP Arief Mukti Kapolres Solok Selatan, Rumah Dinasnya Diberondong Peluru AKP Dadang
-
Konsep Pidana di Indonesia Berubah Jadi Alasan 5 Anggota Bali Nine Akan Dipulangkan
-
Beda Rekam Jejak Karier AKP Dadang dan AKP Ryanto Ulil, Sama-sama Pernah Jadi Kasat Narkoba!
-
Perempuan dan Anak-anak di Gaza Kelaparan dan Terusir, Iran Minta Dunia Bela Palestina
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
UMKM Dapat Pesanan Ekspor, Tapi Tak Sanggup Produksi? Ini Biang Keroknya
-
Dari Mucikari Hingga Penjual Bayi, 11 Tersangka TPPO di Yogyakarta Diringkus
-
1.410 Personel Gabungan Kawal Ketat Pilkada Sleman 2024, 16 TPS Rawan jadi Fokus
-
Isu Sosial di Gunungkidul: Banyak Warga Merantau, Anak Tertitip, Berakhir Adopsi
-
Lapor via WA, Bawaslu Sleman Ciduk 6 Terduga Pelaku Politik Uang di Minggir