SuaraJogja.id - Diperbolehkannya mudik oleh pemerintah menjadi angin segar tersendiri bagi sektor pariwisata. Tidak terkecuali kepada kusir andong di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta.
"Sekarang lebih mendingan dari tahun kemarin. Kalau kemarin kan masa pandemi sudah kayak kota mati. Sekarang lumayan ada pengunjung," kata seorang kusir andong, Ponijo (45) ditemui di Malioboro, Selasa (3/5/2022).
Ponijo mengaku sudah stand by di kawasan Malioboro tepatnya di depan Mall Malioboro sejak pukul 11.00 WIB. Hingga pukul 17.15 WIB, ia sudah mengajak berkeliling wisatawan sebanyak enam kali.
"Sudah narik enam kali daritadi jam 11 pagi. Iya ini wisata mulai perlahan pulih, normal lagi," ucapnya.
Menurut Ponijo lebaran tahun ini menjadi angin segar baginya. Sebab dari segi pelanggan yang didapat pun sudah lebih banyak.
Mengingat kondisi tahun lalu sangat berbeda dengan sekarang. Pasalnya tahun lalu ia hanya bisa berdiam di rumah akibat berbagai penerapan aturan dari pemerintah mengingat saat itu Covid-19 belum mereda.
"Ini sungguh angin segar, yang jelas memperbaiki keadaan lah. Kalau lebaran kemarin enggak ada yang keluar narik. Karena kan memang di lockdown Jogja," paparnya.
Selama hampir lebih dari satu tahun, ia harus mengandangkan kudanya. Bahkan Ponijo perlu mencari pekerjaan sampingan lain untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
"Lebaran kemarin hanya di rumah saja selama satu tahun lebih. Ya kemarin ada sampingan, bantu istri jualan jamu jawa di Pasar Beringharjo," jelasnya.
Baca Juga: Akhirnya Mudik ke Bantul Setelah Dua Tahun Absen, Sugiarti Rayakan Libur Lebaran ke Malioboro
Disampaikan Ponijo, jika hari biasa ia akan berada di atas andong menunggu pelanggan mulai pukul 15.00 WIB hingga sekitar 20.00 WIB. Namun saat liburan seperti ini ia sudah bersiap sejak 11.00 WIB pagi hingga 22.00 WIB malam.
"Baru hari ini keliatan ramai, harapannya gini terus. Setelah lebaran pun ke depan ya kalau bisa lebih ramai lagi," ujarnya.
"Sekarang apalagi ngga ada skuter, jadi ngga ada kendala. Kemarin-kemarin kan kendalanya skuter, ada banyak yang lawan arah ke utara itu mengganggu sekali untuk para andong," tutup warga asli Kotegede tersebut.
Berita Terkait
-
Sehari Baru Dapat Sekali Trip, Begini Curhatan Kusir Andong Jogja di PPKM Level 2
-
Terhimpit di Tengah Pandemi, Kusir Andong di Jogja Terpaksa Jual Kuda untuk Bertahan Hidup
-
Imbas Pandemi, Pendapatan Tukang Becak dan Kusir Andong Malioboro Menurun
-
Curhat Kusir Andong Malioboro di Saat Pandemi, Sehari Cuma Dapat Rp60 Ribu
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik