Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Rahmat jiwandono
Selasa, 10 Mei 2022 | 19:29 WIB
Pasar Hewan di Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul - (SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono)

SuaraJogja.id - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ditemukan pada sejumlah hewan, termasuk sapi di Jawa Timur. Kasus ini sempat membuat gempar karena khawatir ada hewan ternak yang terjangkit PMK.

Menyikapi kasus tersebut, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul Joko Waluyo menyatakan bahwa hingga kini tidak ditemukan PMK di Bantul. Meskipun demikian, jawatannya melakukan langkah pencegahan agar tidak ada kasus PMK.

"Kami sudah bentuk tim untuk penanganan penyakit PMK dan alhamdulillah sampai sekarang ini belum ada laporan," katanya, Selasa (10/5/2022).

Tim yang sudah dibentuk, lanjutnya, akan memberi sosialisasi kepada masyarakat tentang penyebaran PMK. Selain itu, dia meminta agar hewan atau sapi yang sakit atau bergejala agar segera diobati.

Baca Juga: Pemerintah Kabupaten Pasuruan Sedang Tangani Laporan Kasus Penyakit Mulut dan Kuku Hewan

"Hewan ternak dari luar daerah yang masuk ke Bantul juga kami awasi," terangnya.

DKPP Bantul akan memastikan kualitas hewan ternak dengan sungguh-sungguh. Pemeriksaan menyasar pasar sapi dan hewan.

"Pemeriksaan pastinya secara sungguh-sungguh di pasar sapi dan hewan," katanya.

Pun masyarakat diimbau tidak tergiur dengan harga daging yang murah. Pasalnya, bila daging itu ternyata mengandung penyakit bisa cepat menular ke mana-mana.

"Sebenarnya untuk dagingnya jika dikonsumsi tidak berbahaya, hanya saja penularannya sangat cepat. Biasanya penularannya hewan yang masih muda seperti anak sapi. Gejalanya yaitu demam dan tidak nafsu makan," tambahnya.

Baca Juga: Berikan Kenyamanan Bagi Pedagang, Pasar Hewan Barito Direvitalisasi

Penjual sapi di Pasar Hewan Imogiri, Sugeng mengatakan kualitas sapi yang ia miliki masih sehat. Tidak ada indikasi penyakit yang ditemukan.

"Sapi-sapi saya sehat dan sudah ada yang dipesan untuk Idul Adha mendatang," kata Sugeng.

Load More