SuaraJogja.id - Masyarakat perlu mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu caranya ialah menggantinya dengan barang yang ramah lingkungan lantaran plastik sulit terurai.
Produk yang terbuat dari bambu barang kali bisa jadi alternatif pengganti plastik. Ya, di Kalurahan Muntuk, Kapanewon Dlingo, Kabupaten Bantul kebanyakan warganya pengrajin bambu yang menjadi produk layak jual.
Lurah Muntuk Marsudi mengatakan, kerajinan bambu yang dihasilkan seperti sendok, piring, gelas, rak baju, vas bunga, interior, tempat tisu, tempat penyimpanan nasi, dan rak baju.
"Barang-barang seperti itu bisa diganti dengan bambu karena itu sangat ramah lingkungan," ujar Marsudi, Rabu (11/5/2022).
Baca Juga: Bikin Ngakak, Pria ini Tiba-tiba Cosplay Venom Ulah Plastik Gabut
Menurutnya, beralih ke bambu turut membantu menyelamatkan bumi dari dampak plastik.
"Dengan demikian bisa nenyelamatkan peradaban manusia dari bahaya plastik," katanya.
Ia menyebut bahwa kerajinan bambu adalah kearifan lokal yang sudah turun temurun sejak dahulu. Sampai saat ini terdapat 132 produk dari bambu yang telah dihasilkan oleh para pengrajin.
"Bambu sebagai kearifan lokal yang sudah dilakukan masyarakat di sini sejak dulu. Ada 132 produk dari bambu yang sudah dihasilkan," papar dia.
Ihwal jumlah pengrajin bambu, Marsudi tak bisa memastikan berapa jumlahnya. Meski begitu, dari 8.962 warga Muntuk, 83 persennya adalah pengrajin bambu.
Baca Juga: Operasi Plastik di Hidung Pakai Silikon vs Jaringan Tubuh, Mana yang Hasilnya Lebih Natural?
"Kurang paham berapa jumlahnya, yang pasti 83 persen warga saya adalah pengrajin bambu," ujarnya.
Untuk bambu sendiri didapatkan dari wilayah sekitar DIY seperti Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Sleman. Sebab, bambu yang ada di Kalurahan Muntuk sudah tak mencukupi.
"Bambu-bambu yang ada sini enggak cukup untuk membuat produk-produk itu makanya didatangkan dari luar Bantul," katanya.
Para pengrajin, tambahnya, terus berinovasi agar bisa mencapai target yang diinginkan. Dengan berinovasi, produk-produknya dapat menggantikan plastik.
"Ternyata setelah inovasi produk kami disandingkan dengan data bisa menggantikan plastik sampai 67 persen," ujarnya.
Berita Terkait
-
Selesai Facelift di Korea, Mengintip 5 Koleksi Tas Hermes Iis Dahlia
-
Segini Kekayaan Iis Dahlia yang Facelift Gratis di Korea, Hobi Koleksi Berlian
-
Lebih Ramah Lingkungan, Mobil Hidrogen di Indonesia Terkendala Regulasi
-
6 Potret Transformasi Maya Septha, Habiskan Rp500 Juta buat Oplas di Korea
-
Deretan Artis yang Lakukan Facelift, Terbaru Iis Dahlia
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Diduga Keletihan, Kakek Asal Playen Ditemukan Tewas Tertelungkup di Ladang
-
Berhasrat Amankan Tiga Poin, Ini Taktik Arema FC Jelang Hadapi PSS Sleman
-
Para Kepala Daerah Terpilih Jalani Cek Kesehatan Jelang Pelantikan, Kemendagri Ungkap Hasilnya
-
Gali Potensi Buah Lokal, Dinas Pertanian Kulon Progo Gelar Heboh Buah
-
Bawa Celurit di Jalanan, 3 Remaja di Bantul Diamankan Warga