SuaraJogja.id - Badan Meteorolgi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Staklim Sleman, membeberkan penyebab terjadinya suhu siang hari yang lebih panas dari biasanya di DI Yogyakarta.
Beberapa faktor pemicunya antara lain, posisi semu matahari yang sudah menuju wilayah utara ekuator dan dominasi cuaca cerah yang lebih banyak terjadi akhir-akhir ini.
Melalui akun Twitter resminya, @StaklimJogja, suhu paling panas yang tercatat dalam kurun tanggal 1-12 Mei 2022 di Yogyakarta berkisar 31-33,6 derajat celcius.
"Berdasarkan data yang tercatat di Stasiun Klimatologi Sleman, rata-rata suhu masksimal yang terukur selama bulan Mei periode 2015-2021 adalah 31,8 derajat celcius," tulisnya dikutip Jumat (13/5/2022).
Dari data tersebut, fenomena panas yang tejadi di periode Mei 2022 ini dipicu dari beberapa faktor.
Pertama letak semu matahari sudah mulai bergeser ke wilayah utara ekuator. Artinya pergeseran itu mempengaruhi tingkat pertumbuhan awan dan fenomena hujan berkurang lebih banyak.
"Sehingga cuaca cerah pada pagi menjelang siang hari lebih mendominasi," jelasnya.
Faktor kedua, lanjutnya, dominasi cuaca cerah serta tingkat perawanan yang berkurang dari faktor pertama memicu penerimaan sinar matahari ke permukaan bumi lebih banyak dan optimal.
"Hal itu menyebabkan suhu yang dirasakan masyarakat menjadi lebih terik pada siang hari," ungkap dia.
Pihaknya memastikan bahwa suhu panas dan terik yang terjadi di Indonesia termasuk di Jogja ini bukan fenomena gelombang panas yang sebelumnya santer diisukan.
"Menurut World Meteorological Organization (WMO), gelombang panas atau 'Heatwave' merupakan fenomena udara panas yang berkepanjangan lima hari berturut-turut. Hal itu kerap ditemui di wilayah lintang menenagah seperti Eropa dan Amerika," terangnya.
"Sedangkan yang ada di Indoneisa fenomena ini adalah kondisi suhu panas atau terik dalam skala variabilitas harian," sebutnya.
Kondisi panas ini, menurut BMKG Staklim Sleman masih harus diwaspadai. Prediksinya akan terus berlangsung hingga pertengahan Mei 2022.
"Kami mengimbau kepada masyarakat agar lebih menjaga kondisi dan stamina tubuh. Bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan untuk menjaga kecukupan cairan tubuh agar terhindar dari dehidrasi dan kelelahan," harapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Sleman Dikepung Ancaman Banjir Lahar, hingga Longsor dari Lereng Merapi ke Prambanan
-
Jokowi Kembali ke 'Rumah', Jawab Isu Ijazah Palsu Tanpa Kata di Dies Natalis Kehutanan UGM
-
Jokowi Ucapkan Selamat Ulang Tahun untuk Prabowo: Semoga Diberi Kekuatan dan Kesehatan Pimpin Negara
-
Gugup Pidato Depan Jokowi, Celetukan Ijazah Asli Menteri Raja Juli Bikin Seisi UGM Riuh
-
Jokowi dan Raja Juli Hadiri Rapat Senat Dies Natalis Fakultas Kehutanan UGM