SuaraJogja.id - Menurut pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (OPI) Dedi Kurnia Syah, Ketua DPR RI Puan Maharani tidak perlu merisaukan peringkat elektabilitas. Ia juga menyoroti pesan Puan atas kemenangan atlet bulu tangkis Bilqis Prasista.
Dedi, di Jakarta, Jumat, mengatakan, selama Puan membela kepentingan masyarakat maka bukan tak mungkin elektabilitas politikus PDIP itu akan menyalip para bakal capres lainnya.
"Artinya, dalam setahun ke depan itu bukan tidak mungkin dengan ritme kerja yang disiplin begitu, upaya promosi politik yang dilakukan, bukan mustahil Puan akan menjadi primadona PDIP," katanya.
Dedi menilai, pernyataan Puan Maharani yang mengapresiasi kemenangan atlet bulu tangkis Bilqis Prasista atas pebulu tangkis rangking 1 dunia Akane Yamaguchi sebagai upaya untuk meningkatkan elektabilitas Puan jelang Pilpres 2024.
Pesan kerja keras yang disampaikan Puan itu bermuatan pesan politik.
Meski pesan itu sudah banyak dipahami oleh banyak orang, secara politik Puan ingin menyampaikan bahwa Bilqis menjadi motivasinya dalam menghadapi Pilpres 2024.
"Saya kira kalau dikaitkan dengan momentum Puan Maharani ada nuansa politiknya. Salah satunya motivasi yang terbangun dari Puan Maharani dalam menghadapi Pilpres 2024. Meskipun secara normatif statement siapa bekerja keras, semua orang paham," kata Dedi.
Hal itu merupakan bagian dari kerja keras Puan. Puan berusaha ingin memperbaiki reputasinya.
"Kemudian diharapkan dapat meningkatkan popularitas sekaligus elektabilitas," ujarnya.
Baca Juga: Soal Penculik yang Cabuli Belasan Anak di Jakarta dan Bogor, Puan: Harus Dijerat UU TPKS
Menurut dia, dengan sikap Puan yang terus berpihak kepada masyarakat, ia kian menunjukkan sosoknya yang bisa memisahkan antara kepentingan partai politik dan legislatif.
Dari berbagai survei popularitas dan elektabilitas yang dilakukan lembaga survei, peringkat Puan memang jauh di bawah Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Ridwan Kamil.
"Akhir-akhir ini bagaimana Puan yang menunjukkan sikap sebagai Ketua DPR yang tidak sungkan-sungkan untuk melakukan kritik pada pemerintah, maupun Ganjar Pranowo," ujarnya.
Meskipun satu partai dengan Ganjar, kata Dedi, Puan mengkritik masalah Wadas maupun masalah peningkatan kemiskinan di Jawa Tengah.
"Puan justru memperlihatkan situasi yang berbeda, ada nuansa keberpihakan Puan terhadap publik," ucapnya.
Dengan terus membela kepentingan masyarakat, menurut dia, bukan tidak mungkin elektabilitas Puan terus meningkat.
Berita Terkait
-
Soal Penculik yang Cabuli Belasan Anak di Jakarta dan Bogor, Puan: Harus Dijerat UU TPKS
-
Puan Maharani: Jerat Penculik yang Cabuli Anak dengan UU TPKS
-
Selain Covid-19, Hepatitis Akut Jadi Hal yang Dikhawatirkan saat PTM Usai Lebaran 2022
-
Terhenti di Perempat Final Piala Uber 2022, Nama Bilqis Prasista Tetap Harum, Publik: Kamu Luar Biasa!
-
Ganjar Pranowo Terharu Saat Bilqis Prasista Sukses Benamkan Atlet Rangking Satu Dunia
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Yayasan Pengelola SPPG Jogotirto Berbah Buka Suara Soal Operasional Berhenti, Dana Belum Turun
-
SPPG di Sleman Terpaksa Dihentikan, Siswa Kembali Bawa Bekal? Ini Penjelasan Pemkab
-
Sultan HB X Cuek Mobilnya Disalip Pejabat saat di Lampu Merah: 'Wong Saya Bisa Nyupiri Sendiri Kok!'
-
Menara Kopi Mati Suri: PKL Eks TKP ABA Terancam Gulung Tikar, Pemerintah Diduga Cuek
-
Jogja Bergerak Lawan Kanker Payudara, 3.000 Perempuan Ikut Skrining, Wali Kota Beri Edukasi