SuaraJogja.id - Gelandang Idrissa Gueye menjadi sorotan setelah menolak bermain bersama Paris Saint-Germain pada pertandingan akhir pekan lalu.
Penolakan Idrissa Gueye bukan tanpa alasan, seperti yang telah diketahui bahwa pekan lalu semua klub Liga Prancis menggunakan jersey dengan nomor punggung dengan motif warna pelangi yang tak lain sebagai simbol komunitas LGBTQ+.
Hal itu dilakukan karena sebagai bentuk untuk mengkampanyekan International Day Against Homophobia, Biphobia, dan Transphobia, yang jatuh pada 17 Mei kemarin.
Aksi Idrissa Gueye menolak untuk bertanding karena status dirinya sebagai muslim yang menolak keras terhadap komunitas LGBTQ+ tersebut. Aksinya pun mendapat sorotan publik sepak bola dan berbuntut panjang.
Dilaporkan bahwa dewan etika FA Prancis telah meminta Gueye untuk mengeluarkan permintaan maaf publik jika alasan yang dilaporkannya untuk absen dalam pertandingan itu benar.
Mengetahui adanya desakan dari dewan etik FA Prancis kepada Idrissa Gueye untuk meminta maaf, sontak netizen memberikan respon dengan cepat dan membela pemain asal Senegal yang saat ini sudah berusia 32 tahun.
"Kenapa dia harus minta maaf? Itu adalah keinginannya untuk memilih untuk mendukung apa yang dia inginkan," kata salah seorang netizen.
"Pertanyaannya, apakah etis dari dewan etik untuk memaksa seseorang melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan keyakinannya?" tanya netizen yang satu.
"aya tidak melihat masalah apa pun di sini...Dia memiliki pendapatnya sendiri dan hak untuk memilih mengenakan baju itu dan bermain...Juga, dia tidak menyebarkan ujaran kebencian...Saya melihat W," ungkap netizen yang lain.
Baca Juga: Mahfud MD Sesalkan Ada Ahli Hukum yang Tidak Teliti Sikapi Polemik LGBT, Begini Katanya
"Benar sekali. Dia memiliki agama yang tidak mendukungnya. Dia tidak menunjukkan kebencian, dia hanya tidak mengambil bagian dari itu," kata netizen lainnya.
"Tidak seorang pun harus dipaksa untuk melakukan hal-hal yang tidak mereka yakini. Dia seharusnya tidak meminta maaf sama sekali," netizen berikan pembelaan.
"itu pilihan pribadinya, kalian tidak bisa memaksa seseorang untuk melepaskan pendapatnya sendiri," sambung netizen yang lain.
"Kami mendukung Gueye . Dia memilih apa yang dia inginkan. Kita harus menghargainya. Kebebasan adalah Kita membiarkan seseorang memilih kebebasannya sendiri @ligue_1_officiel," kata netizen lainnya.
Kontributor : Moh. Afaf El Kurnia
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
Terkini
-
Sinyal Kuat Kejari: Sri Purnomo Tak Sendiri, Jaringan Korupsi Dana Hibah Sleman Dibongkar
-
Miris! 7.100 Warga Penerima Bansos di Jogja Terindikasi Terjerat Judol
-
Deadline Proyek di Gunungkidul Dikejar: DPRD Tak Ingin Hujan Jadi Alasan
-
Setelah Diperiksa Intensif, Mantan Bupati Sleman Sri Purnomo Resmi Ditahan Terkait Kasus Korupsi
-
WNA Tiongkok 'Nakal' di Yogyakarta: Alih-Alih Pelatihan, Malah Kerja Ilegal?