Tak Hati-Hati Pakai Gamis saat Naik Motor, Nasib Wanita Ini Berakhir Tragis

SuaraJogja.id - Sebuah video yang memperlihatkan baju gamis seorang perempuan yang tersangkut di rantai motor kembali berulang.

Dikutip dari akun @dunia_kaumhawa, ceritanya ada seorang perempuan yang terjebak di sepeda motor. Sebab, bagian bawah gamis yang dipakainya tersangkut di sepeda motor. 

Gamis perempuan tersebut tersangkut di bagian rantai sepeda motor, dan terlilit kuat. Hal ini membuat perempuan itu tidak bisa meninggalkan sepeda motor dan akhirnya meminta bantuan warga sekitar.

Warga sekitar yang membantu pun terpaksa harus memotong gamis perempuan itu, karena kain yang tersangkut di motor terlalu banyak. Akhirnya kain pun dipotong dan perempuan itu tampak kecewa karena pakaiannya menjadi tidak utuh lagi. 

Baca Juga: 3 Bocah Hanyut di Sungai Cempedak Selamat karena Tersangkut Bambu, Satu Bocah Ditemukan Tewas

“Buat kakak-kakak, hati-hati ya. Jika berkendara menggunakan model pakaian atau kendaraan seperti dalam video ini,” tulis akun tersebut. 

Video perempuan bergamis tersangkut di sepeda motor ini pun mendapat banyak tanggapan, dari warganet. Banyak dari mereka yang menyayangkan mengapa peristiwa ini bisa terjadi. 

“Kalau naik motor dengan baju model gombrong harus pakai trik. Caranya baju dilipet-lipet di paha terus didudukin biar gak terbang-terbang. Selama ini saya pakai gamis lebar-lebar naik motor insya Allah aman,“ saran warganet. 

“Makanya kalau pakai motor saya lebih suka pakai celana. Terus bajunya tunik aja dari pada pakai gamis. Rempong bu,” ujar warganet. 

“Alhamdulillah selama pakai gamis, bawa motor sendiri atau bonceng gak mengalami hal seperti ini. Jadi tolong jangan salahin gamisnya, tetapi kita harus berhati-hati,” ucap warganet. 

Baca Juga: Dikira Kepala Boneka Tersangkut Pintu Air, Ternyata Jasad Nenek Sumber

“Makanya kalau perjalanan jauh, mending pakai celana kalau aku pribadi,” balas warganet lain. 

Video ini pun telah mendapatkan 1.456 likes, serta 95 komentar dari warganet di Instagram. 

Kontributor : Dinar Oktarini