Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 27 Mei 2022 | 12:33 WIB
Jenazah Buya Syafii Maarif dimasukkan ke mobil ambulans di RS PKU Muhammadiyah Gamping sebelum dibawa ke Masjid Besar Kauman Yogyakarta, Jumat (27/5/2022). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Evita Devi Nur Rahmawati mengungkapkan kondisi Buya Syafii Maarif sebelum dinyatakan meninggal dunia pada Jumat (27/5/2022) pagi.

Cendekiawan muslim tersebut diketahui telah menjalani perawatan di rumah sakit sejak Sabtu (14/5/202) sore. Ia dirawat setelah mengalami sesak napas.

"Jadi memang kondisi Buya saat masuk adalah serangan jantung yang kedua ya. Jadi sebelumnya memang sudah mengalami serangan jantung," ujar Evita.

Disampaikan Evita, kondisi Buya sendiri sebenarnya sudah bisa kembali membaik. Mengingat kontrol rutin yang Buya jalani dengan sangat patuh juga dengan obat.

Baca Juga: Buya Syafii Maarif Meninggal Dunia, Gus Jazil PKB Kenang Momen Sowan Bareng Cak Imin

Namun pada serangan jantung yang kedua, kata Evita, pihaknya langsung membuat tim medis untuk secara intensif melakukan perawatan kepada beliau. Bahkan tim medis itu juga dibantu dengan tim dokter kepresidenan (dokpres).

"Kemudian ada koordinasi juga seperti yang sudah disebutkan sebelumnya dengan tim dokpres. Akhirnya memang diputuskan untuk dilakukan tindakan berupa kateterisasi jantung di sini," tuturnya.

Lanjut Evita, kemudian setelah dilakukan kateterisasi jantung ternyata hasilnya memang pembuluh darah jantung Buya sudah sulit untuk ditangani. Dalam hal ini akibat sumbatannya terlalu banyak dan terlalu keras.

Jenazah Buya Syafii Maarif dimasukkan ke mobil ambulans di RS PKU Muhammadiyah Gamping sebelum dibawa ke Masjid Besar Kauman Yogyakarta, Jumat (27/5/2022). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

"Dan memang sudah sulit untuk dilakukan pemasangan ring ataupun dilakukan suatu operasi Bypass. Sehingga kami dari tim medis dari dokter jantung dan dari tim dokpres pun sudah ke sini sendiri dan melihat sendiri. Kita memutuskan untuk dilakukan pengobatan yang optimal dulu gitu," ungkapnya.

Sudah Sempat Membaik

Baca Juga: Jusuf Kalla: Buya Syafii Guru Bangsa dan Negarawan

Evita menuturkan bahwa sebenarnya Buya sudah mengalami perkembangan yang cukup baik setelah melalui berbagai perawatan. Ditandai dengan mulai dilepasnya oksigen.

"Sudah mulai oksigen mulai dilepas pelan, kemudian sudah mulai mobilisasi sudah mulai fisioterapi, bahkan kita sudah merencanakan beliau untuk dipulangkan sebetulnya," ujar Evita.

Namun, dikatakan Evita, semalam atau sekitar kemarin sore Buya kembali mengeluhkan nyeri dada dan sesak nafas kembali. Setelah kita evaluasi ternyata itu serangan jantung ulang lagi.

Hingga akhirnya tim medis pun melakukan tindakan sesuai SOP. Saat itu sebenarnya semalaman memang Buya sudah mengeluhkan merasa tidak nyaman.

"Namun ternyata tadi pagi beliau (Buya) mengalami henti jantung. Kita lakukan resusitas, pengobatan dan resusitasi jantung dan paru selama kurang lebih 1 jam karena henti jantung," paparnya.

"Kemudian satu jam kemudian setelah kita melakukan yang semaksimal mungkin. Alhamdulillah kembali lagi denyut jantungnya," imbuhnya.

Namun karena memang kondisi sumbatan yang juga sudah berat sehingga henti jantung itu kembali terjadi 40 menit setelahnya di ruang ICCU.

"Pertolongan dengan resusitasi kembali dilakukan. Namun pertolongan yang terakhir ini tidak dapat mengembalikan seperti yang awal sehingga kami nyatakan meninggal dunia," tandasnya.

Load More