SuaraJogja.id - Satu hari menjelang dicabutnya subsidi minyak goreng curah pada 31 Mei 2022 mulai menimbulkan antrean panjang di setiap agen-agen minyak goreng. Seperti diketahui, pemerintah sebelumnya melarang ekspor Crude Palm Oil (CPO) ke luar negeri.
Dikhawatirkan dengan dicabutnya subsidi itu berdampak pada kian melambungnya harga minyak goreng.
Pantauan SuaraJogja.id, antrean masyarakat yang mencari minyak goreng curah terjadi di salah satu agen di Jalan Bantul, Mantrijeron, Kota Jogja. Antrean terlihat mengular sejak pukul 08.00-15.00 WIB.
Salah seorang pembeli, Prasetyo (65) mengaku ikut mengantre untuk membeli minyak goreng curah. Sebab, dia sudah berkeliling ke pasar untuk membeli minyak goreng curah, namun stoknya hanya sedikit.
Baca Juga: Anggota DPR Minta Menko Luhut Fokus Urus Minyak Goreng, Tak Melebar ke Industri Sawit
"Itu saja harganya masih mahal sekitar Rp18 ribu sampai Rp19 ribu per liter," katanya, Senin (30/5/2022).
Bahkan, menurutnya, yang mengherankan ialah sehari sebelum pencabutan keberadaan minyak goreng menjadi langka di distributor. Ini diduga berimbas pada terbatasnya stok di pasaran.
"Tadi kata penjualnya kiriman dari pusat langka jadi ngaruh ke stok," katanya.
Lantaran sulit mendapatkan minyak goreng curah, ia pun ingin menggunakan minyak goreng kemasan. Namun, ternyata harganya jauh lebih mahal.
"Tadi juga sudah mampir ke minimarket-minimarket mau beli minyak goreng kemasan tapi harganya malah lebih mahal Rp24 ribu per liter," paparnya.
Baca Juga: Subsidi Dicabut, Pedagang Warteg Cemas Harga Minyak Goreng Curah Naik
Kemudian dia berkeliling dan menemukan agen yang masih menjual minyak goreng curah. Untuk harga per liternya juga masih di bawah bila dibanding dengan harganya di pasaran.
"Di sini harganya Rp14 ribu per liter tapi mungkin dibatasi pembeliannya. Saya mau lima liter dengan bawa satu jeriken," ujar dia.
Ia berharap stok minyak goreng curah kembali tersedia di pasaran. Kondisi seperti ini dinilai kembali menyusahkan rakyat kecil.
"Kalau langka seperti sekarang ini lagi, rakyat kecil seperti saya ini ya susah. Padahal saya jualan goreng sehari-harinya," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Kenaikan PPN 12 Persen Terancam Batal? Subsidi Listrik Disiapkan untuk Redam Dampak
-
Bermanfaat untuk Masyarakat, Honda Harap Pemerintah Lanjutkan Subsidi Motor Listrik
-
Mendag Janji Harga Minyak Goreng MinyaKita Mulai Turun Minggu Ini
-
Pemerintah Berencana Ubah Subsidi BBM Menjadi BLT
-
Mendag Ancam Distributor Minyak Goreng MinyaKita yang Jual di Atas HET
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Uji Tabrak Gagal Raih Bintang, Standar Keamanan Citroen C3 Aircross Mengkhawatirkan
-
Erick Thohir Sebut Aturan Kredit Pembiayaan Rumah Ribet, Target Prabowo Dibawa-bawa
-
Hore! Harga Tiket Pesawat Domestik Turun 10% Sepanjang Libur Nataru
-
Broto Wijayanto, Inspirator di Balik Inklusivitas Komunitas Bawayang
-
Bye-Bye Jari Bertinta! 5 Tips Cepat Bersihkan Jari Setelah Nyoblos
Terkini
-
Harda-Danang Menang Quick Count Pilkada Sleman 2024, Tim Kawal Rekapitulasi Hingga Penetapan KPU
-
Heroe Poerwadi Kalah di Kandang Sendiri, TPS Kotabaru Pilih Hasto-Wawan
-
Akui Kekalahan di Pilkada Bantul, Paslon Untoro-Wahyudi Datangi Halim-Aris Ucapkan Selamat
-
Hasil Quick Count, Paslon Harda Kiswaya-Danang Maharsa Unggul 62 Persen di Pilkada Sleman
-
Unggul Real Count 44,42 Persen, Hasto Wardoyo-Wawan Klaim Menangi Pilkada Kota Yogyakarta