Mursih justru menanyakan seberapa bahayanya penyakit tersebut sehingga pasar hewan harus kembali di Lockdown. Karena sejatinya PMK tersebut merupakan penyakit yang sudah lama dan sudah mereka anggap sebagai penyakit biasa.
Bahkan para peternak ataupun pedagang sapi yang sudah memiliki cara jitu untuk menaklukkan penyakit tersebut. Dengan cara tradisional mereka membuatkan sambal bawang maka penyakit tersebut akan hilang dan sapi kembali sehat.
"Kenapa harus ditutup. Kan ada kebijakan lain,"terangnya.
Menurutnya pasar tidak perlu ditutup namun petugas memang harus lebih ketat lagi menyeleksi sapi-sapi atau kambing yang masuk ke dalam pasar. Setiap sapi yang masuk harus melalui pemeriksaan terlebih dahulu dari para petugas dan jika ditemukan maka sapi tersebut tidak diperkenankan untuk masuk ke dalam pasar.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Lebih Seribu Ekor Ternak di Sumbar Terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku, Kasus Mati dan Potong Paksa Mulai Ditemukan
-
Pasar Ternak di Pasaman Barat Ditutup Gegara Penyakit Mulut dan Kuku
-
Hewan Sembuh dari Penyakit Mulut dan Kuku di Sumbar Capai 39 Ekor
-
115 Hewan Ternak di Solok Selatan Terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
Terkini
-
Antisipasi Delay Pesawat, KAI Bandara Tambah Jadwal Kereta Malam Nataru 2025/2026 ke YIA
-
Yogyakarta Siaga Bencana, Cuaca Ekstrem Mengintai, BPBD Siapkan Langkah Darurat
-
Sadis, Pelajar Sleman Jadi Korban Pembacokan Brutal: Cari Sasaran Acak untuk Balas Dendam
-
Latih Ratusan KTB, Pemkot Yogyakarta Siap Perkuat Ketahanan Masyarakat Hadapi Bencana
-
DMFI Geram, Perdagangan Daging Anjing Kembali Marak di Yogyakarta, Perda Mandek?