Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 07 Juni 2022 | 18:20 WIB
Logo MUI di Gedung MUI Pusat, Jakarta Pusat, Selasa (31/5/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraJogja.id - Dugaan seorang politikus asal India, Nupur Sharma yang juga sebagai petingi partai Bharatiya Janata Party (BJP) yang menghina Islam hingga menyinggung Nabi Muhammad SAW, membuat Majelis Ulama Indonesia (MUI) bereaksi.

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri, Sudarnoto Abdul Hakim menyesalkan dengan pernyataan Nupur Sharma yang ikut melukai hati umat muslim dunia.

“MUI menyesalkan pernyataan Juru Bicara BJP yang menghina Nabi Muhammad SAW dalam debat di televisi India terkait kisruh antara Masjid Gyanvapi yang bersebelahan dengan kuil Kashi Vishnawanth dalam satu situs yang sama di Varanasi, India,” ungkap Sudarnoto seperti dikutip Antara, Selasa (7/6/2022).

Seharusnya, lanjut Sudarnoto, politikus fokus pada bagaimana menyelesaikan kisruh tersebut sesuai dengan aturan di India dan tidak membawa konflik itu pada kebencian terhadap Islam yang menyebabkan protes secara global.

Baca Juga: Imam Masjidil Haram Kecam Politisi India Nupur Sharma yang Hina Nabi Muhammad

MUI menilai pernyataan Nupur Sharma tak bertanggungjawab, tidak sensitif, tidak terpuji bahkan menimbulkan ketidaknyamanan.

“MUI berpandangan bahwa tindakan tersebut berlawanan dengan semangat untuk menciptakan harmoni antaragama, dan berlawanan dengan Resolusi PBB tentang Memerangi Islamofobia [Maret 2022],” katanya.

Pemerintah India diimbau oleh MUI untuk menghormati dan melaksanakan Resolusi PBB tentang Memerangi Islamofobia dan tidak menjadi bagian dari islamofobia serta tidak melindungi pelaku islamofobia.

Menurut Sudarnoto, MUI menyampaikan apresiasi kepada pimpinan BJP yang telah merespons protes umat Islam dan sejumlah negara Islam dengan memberi sanksi kepada Nupur Sharma.

“MUI mengharapkan Partai BJP meningkatkan upaya moderasi kepada para pimpinan dan anggotanya sehingga penghinaan kepada Islam dan agama lain tak terjadi lagi,” katanya.

Kementerian Luar Negeri RI telah memanggil Duta Besar India di Jakarta untuk menyampaikan protes atas penghinaan terhadap Nabi Muhammad tersebut.

Kepada pemerintah RI, MUI mengusulkan adanya dialog bilateral lintas agama Indonesia-India untuk memoderasi kelompok agama di kedua pihak.

“MUI siap berpartisipasi pada dialog bilateral lintas agama tersebut,” kata dia.

MUI juga mengajak masyarakat internasional untuk meningkatkan dialog antaragama dan antarperadaban agar saling memahami, saling menghormati dan saling bertoleransi.

Load More