Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Kamis, 23 Juni 2022 | 12:39 WIB
Pemain keturunan Jim Croque ikut berlatih bersama Timnas Indonesia U-19 di Stadion Madya, Jakarta, Selasa (21/6/2022). (Suara.com/Adie Prasetyo Nugraha).

SuaraJogja.id - Jim Croque merupakan salah satu dari tiga calon pemain naturalisasi Timnas U-19 Indonesia yang saat ini sedang mengikuti pemusatan latihan di Jakarta.

Pemain yang berseragam Vitesse Arnhem U-18, klub asal Belanda, itu mengaku bahwa tensi latihan Timnas U-19 Indonesia lebih berat daripada saat mengikuti latihan di klub yang dibelanya.

Jim Croque menjelaskan bahwa cara latihan di Indonesia berbeda dengan apa yang terjadi di klubnya. Di Belanda latihan diisi dengan sistem set sedangkan di Indonesia tidak seperti itu.

"Cara berlatih di sini juga beda dengan di Belanda. Jika di Belanda latihan biasa dilakukan dengan sistem set, sedang di sini pemain benar-benar puas sampai tidak bisa lagi," ujar Croque.

Baca Juga: Terpopuler: Granat Aktif yang Dianggap Tahu Besi Bulat oleh Warga, Nikita Mirzani Kena Sentil Netizen

Dia juga mamaparkan jika di Belanda latihan berat hanya dilakukan dua kali dalam seminggu, sedangkan di Indonesia lebih. Hal itu menurut Jim Croque bagus karena akan menambah kekuatan fisik pemain.

"Lebih banyak tanpa bola. Di Belanda, hanya 2 atau sekali per minggu latihan berat. Di sini lebih, latihan beratnya lebih banyak. Kami fokus ke bola, bagaimana cara press dan lain-lain, banyak untuk membuat Anda lebih kuat, gym, passing yang bagus," tambah Croque

Menanggapi pernyataan Jim Croque, salah seorang netizen memberikan peringatan dan berkata jika ragu lebih baik kembali, karena menurutnya NKRI harga mati.

"Ragu-ragu lebih baik kembali NKRI harga mati," ujar salah seorang netizen dengan nada bercanda.

"Mantap, Langsung digeber sama Coach Shin Tae-yong nih," kata netizen yang lain.

Baca Juga: Sepak Terjang Kai Boham, Jim Croque dan Max Christoffel, Pemain Keturunan yang Kemampuannya Dijajal Shin Tae-yong

"Karena kalian di Belanda para klub standarnya udh bagus, teknik dasar kalian jg sudah bagus. Di usia U20 seharusnya sudah banyak belajar tentang pemahaman taktikal. Tp disini U20 masih harus dibenahi teknik dasar dan fisik. Coach STY kaya gt jg karena rasa tidak percaya dengan pemainya karena standar klub mereka masing2 msh relatif rendah," ucap netizen lainnya.

"Nah kalian harus tau itu kalo STY kerja bukan hanya teori.. Keliatan kok hasilnya permainan timnas lbh baik menurutku sejak STY.. Baik stamina, mental dan tak tik.. Semua gak instan, butuh proses.. Percaya proses STY," kata netizen satunya.

Kontributor : Moh. Afaf El Kurnia

Load More