SuaraJogja.id - Warga Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur Supangat (52) bersama dua orang rekannya tengah memperjuangkan keadilan bagi warga korban erupsi Gunung Semeru dengan melakukan aksi jalan kaki dari Lumajang menuju Istana Negara di Jakarta.
Ia menargetkan jika tidak ada hambatan berarti dalam enam hari ke depan mereka sudah tiba di Jakarta. Pada Rabu (29/6/2022) hari ini mereka sudah melanjutkan perjalanannya dari Yogyakarta.
"Mungkin kalau tidak ada halangan hujan atau kaki kita ngga sakit ya mungkin 6 hari lagi sudah sampai Jakarta," kata Supangat ditemui di kawasan Tugu Yogyakarta.
Pria paruh baya itu terlihat bersama dua orang temannya memakai kaos putih bertuliskan 'Korban Erupsi Semeru Menuntut Keadilan. Jalan Kaki Lumajang-Jakarta. Paguyuban Peduli Erupsi Semeru Desa Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang.'
Mengenakan celana pendek dan peci dengan tidak banyak barang bawaan yang diangkutnya. Terlihat hanya satu tas punggung yang ia gendong sembari menenteng tas kresek sebagai bekalnya.
"Kalau saya berangkatnya hari Selasa malam, minggu lalu. Jalan kaki sejak keluar dari rumah sampai ke Lumajang. Terus disusul Masbud di Lumajang, Nor Holik di Jogja ini," tuturnya.
"Rute jalan kaki sampai sini (Jogja) lewat Probolinggo, Pasuruan, Sidoarjo Surabaya, Krian, Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Madiun, Solo lalu Jogja," sambungnya.
Supangat mengaku belum terlalu paham dengan rute selanjutnya untuk menuju ke Jakarta. Ia akan mengikuti dua rekannya tadi yang lebih paham.
"Kadang-kadang ya sakit kaki ini. Ya panas, kram juga. Jalan kaki cuma pakai sandal jepit, celana pendek. Kalau hujan ya berteduh. Di Madiun sempat bernaung di teras toko karena hujan deras," ungkapnya.
Baca Juga: Tinjau Hunian Tetap Korban Erupsi Gunung Semeru, Wapres: Saya Minta Jangan Dijual..
Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai petani kopi itu mengatakan tidak mempunyai persiapan yang banyak ketika hendak berangkat dari rumahnya. Ia hanya membawa sejumlah bekal yang cukup sampai dengan Jogja saja.
"Saya keluar dari rumah ya bawalah bekal untuk persiapan ya kayak makan, minum. Memang saya bekal bawa cuma nggak banyak. Cukup untuk di Jogja aja. Ya ini selanjutnya bantuan dari teman-teman," paparnya.
Terkait tempat beristirahat, ia juga tidak ambil pusing. Tak jarang Supangat akan memanfaatkan mushola yang dilewati untuk beristirahat.
"Kalau tidur Kadang-kadang ya ada di musola, kadang ada saudara yang di Kertosono itu sempat singgah numpang istirahat sambil mandi-mandi. Lalu jalan lagi," ucapnya.
Diketahui ada tiga orang warga Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur melakukan aksi jalan kaki dari Lumajang menuju Istana Negara di Jakarta. Aksi tersebut sebagai bentuk perjuangan bagi warga erupsi Gunung Semeru untuk memperoleh keadilan.
Aksi ini diawali oleh Supangat (52) yang berjalan dari rumahnya Sumber Wuluh, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur. Kemudian aksinya disusul oleh Masbud (36) dan Nor Holik (41).
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik