SuaraJogja.id - Son Heung-min, mantan anak asuh Shin Tae-yong di Timnas Korea Selatan, mengaku pernah mendapatkan serangan rasisme saat pertama kali bermain di Eropa. Dia mencertikan tentang masa lalunya yang pernah mengalami perlakuan buruk tersebut.
Seperti yang telah diketahui jika Son Heung-min belum pernah menjalani karir profesionalnya di Liga Korea Selatan karena sejak usianya masih 16 tahun dia sudah dibawa oleh Hamburg pada tahun 2008.
Bergabung dengan Hamburg merupakan sebuah kebanggaan tersendiri. Meski demikian, kenyataan Son Heung-min muda punya nasib yang getir pada saat dia menjadi korban pelecehan berbau rasial di Jerman.
Son Heung-min mengungkapkan jika kepindahannya ke Jerman di usia yang masih belia membuat dirinya harus menghadapi beberapa kesulitan serta momen-momen yang tidak terbayangkan sebelumnya.
Baca Juga: Tantang Brasil, Son Heung-min Bicara Peluang Timnas Korea Selatan
"Saya pindah ke Jerman saat masi muda dan melalui banyak kesulitan, momen-momen yang tidak terbayangkan sebelumnya," ujar Son seperti dikutip AFP.
Dia mengaku jika memperoleh cacian yang berbbau ras. Namun Son Heung-min tidak menanggapinya dan memilih untuk membalas perlakuan mereka suatu saat nanti.
"Saya mendapat banyak hal berbau ras. Dan selama saya melalui kesulitan itu, saya selalu berpikir untuk membalas suatu saat," sambungnya.
Setelah memperkuat Hamburg dan Bayer Leverkusen, Son pindah ke Tottenham Hotspur pada 2015. Nama Son lantas jadi besar hingga saat ini dan jadi salah satu penyerang mematikan di Inggris dengan 131 gol.
Son pun berhasil membalas dendam kepada publik Jerman saat Korea Selatan mengalahkan negara itu 2-0 di Piala Dunia 2018. Di bawah Arahan Shin Tae Young, Son berhasil mencetak gol kedua sedangkan Jerman bertahan bertahan saat itu.
"Ketika melihat orang-orang Jerman menangis, saya merasa mampu membalas dendam dengan kemampuan saya sekarang," tutup Son Heung-min.
"Saya sangat terkejut dengan wawancara Son Heung-min. Hal ini dikarenakan Son Heung-min adalah pemain yang selalu memberikan wawancara di mana negara menghormati dan menganggap lawannya. mungkin besar rasisme yang dialami Son Heung-min di Jerman saat masih kecil?" ujar salah seorang netizen.
"Sebelum ke Hamburg dia pernah latihan di Inggris saya lupa clubnya Bolton Wanderers atau apa ya. Dia gak tau sama sekali bahasa Inggris dan tinggal di asrama. Sebagai fans spurs saya harap Son pensiun di spurs..sebagai contoh loyalitas tanpa batas dia,' kata netizen lainnya.
Kontributor : Moh. Afaf El Kurnia
Berita Terkait
-
ICC Terbitkan Surat Penangkapan Benjamin Netanyahu dan Gallant, Ini Reaksi Beragam dari Eropa
-
2 Pemain Timnas Indonesia Masuk Tim Terbaik Kualifikasi Piala Dunia 2026, Bersanding dengan Son Heung-min
-
Pabrikan Mobil Eropa BMW Sampai Volkswagen Diprediksi Alami Kerugian di AS, Pasca Donald Trump Dilantik
-
Lebih Murah dari PCX, Ini Dia Skutik Berdesain Premium dengan Fitur Mewah
-
Demi Datangkan Kevin Diks, Klub Bundesliga Jerman Rela Tendang Pemain Timnas Jepang
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Logistik Pilkada Sleman sudah Siap, Distribusi Aman Antisipasi Hujan Ekstrem
-
Seharga Rp7,4 Miliar, Dua Bus Listrik Trans Jogja Siap Beroperasi, Intip Penampakannya
-
Skandal Kredit Fiktif BRI Rp3,4 Miliar Berlanjut, Mantri di Patuk Gunungkidul Mulai Diperiksa
-
Pakar Ekonomi UMY Minta Pemerintah Kaji Ulang Terkait Rencana Kenaikan PPN 12 %
-
DIY Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana hingga 2 Januari 2025