SuaraJogja.id - Bagi generasi era tahun 70-an hingga 80-an nama Roy Marten merupakan salah satu aktor nan kondang. Sebagai sosok public figure, ayah dari Gading Marten tersebut nyatanya menyimpan sejumlah kisah yang jarang diketahui, salah satunya yakni ia pernah memeluk agama Islam.
Fakta tersebut terungkap ketika Roy Marten menjadi bintang tamu dalam podcast Helmy Yahya.
Bintang film Cintaku di Kampus Biru itu mengungkapkan bahwa ia terlahir dari keluarga yang heterogen, di mana sang ayah memeluk agama Islam sementara sang ibunda memeluk agama Kristen.
Semasa muda, Roy Marten pernah mengikuti agama ayahnya sebagai seorang muslim. Bahkan, namanya pun terkesan Islami.
“Nama saya Roy Wicaksono Abdul Salam. Abdul Salam itu bapak saya," kata Roy Marten seperti dikutip dari Hops.id.
"Abdul Salam itu namanya Islam banget," timpal Helmy Yahya.
"Bapak saya itu semua muslim, dari keluarga muslim," balas Roy Marten.
Selang beberapa tahun kemudian, Roy Marten justru mantap untuk pindah agama, dari Islam ke agama yang saat ini masih dianutnya yaitu Kristen.
Keputusan tersebut dilakukan Roy Marten, hampir seiring dengan perceraian dirinya dengan istri pertama, Farida Sabtijastuti.
Baca Juga: Salmafina Sunan Blak-blakan Saat Ketahuan Pindah Agama Sampai Viral: Damai Banget
Meski Roy Marten sangat mantap dengan keputusannya tersebut, ia tidak pernah memberikan klarifikasi soal alasan dirinya pindah agama. Ia cuma mengakui kalau keputusan tersebut dilakukan dengan tekad yang bulat.
Selesai dari cerita mantap pindah keyakinan, Roy Marten mengaku sempat merasakan hidup susah.
Roy Marten yang kini telah hidup mapan mengaku, dahulunya pernah menjadi gelandangan. Itu semua terjadi lantaran Roy Marten tidak punya uang untuk membayar sewa kost. Pada waktu itu, dirinya mengaku sangat sulit untuk mencari pekerjaan.
“Gelandangan, kos gak bisa bayar kayak gitu di Grogol," kata Roy Marten.
Tentu kondisi tersebut membuat Roy Marten melakukan hal yang tidak terduga. Aktor tampan itu malah mengajak para sopir untuk berkelahi karena tidak mampu untuk membayar ongkos angkutan umum.
“Yah kita naik bus, ketika itu 10 perak itu pun tidak bisa membayar, jadi ya sudah ajak saja berantem," tambah Roy Marten.
Berita Terkait
Terpopuler
- RESMI! PSSI Tolak Pemain Keturunan ini Bela Timnas Indonesia di Ronde 4
- 5 Mobil Bekas 60 Jutaan Muat Banyak Keluarga, Bandel dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- Jangan Lewatkan Keseruan JCO Run 2025, Lari Sehat sambil Dapat Promo Spesial BRI
- 21 Kode Redeem FF Hari Ini 23 Juli 2025, Kesempatan Klaim Bundle Player Squid Game
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
Pilihan
-
Kapan Final Piala AFF U-23 2025 Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam?
-
Menang Adu Penalti, Timnas Indonesia U-23 Lolos Final!
-
Sama Kuat! Timnas Indonesia U-23 vs Thailand Berlanjut ke Extra Time
-
Mimpi Buruk Timnas Indonesia U-23 Itu Bernama Yotsakorn Burapha
-
Hasil Babak Pertama: Buang Peluang, Timnas Indonesia U-23 Masih Tertahan
Terkini
-
Bupati Sleman Buka Pintu Maguwoharjo untuk PSIM dan PSBS Biak, Satu Syarat Ini Jadi Kunci
-
Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
-
Misteri Luka di Dahi Jasad HS, Polisi Kejar Otak di Balik Kematian Pria di Bawah Jembatan Glagah
-
Lampu Hijau Bersyarat untuk PSIM di Maguwoharjo, Bupati Sleman: Jaminan Keamanan Harga Mati!
-
'Disentil' Sri Sultan, Bupati Sleman Tagih Bukti Tertulis PSIM: Jangan Cuma Omongan!