Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Senin, 18 Juli 2022 | 15:04 WIB
Ketua Program Studi Hubungan Internasional UII Hangga Fathana (kiri), bersama Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Ukraina untuk Republik Indonesia Vasyl Hamianin, di Gedung Mohammad Hatta, UII, Ngemplak, Kabupaten Sleman, Senin (18/7/2022). (kontributor/uli febriarni)

Maka, kunjungan Jokowi tidak lantas kemudian menjadi harapan bisa langsung muncul perdamaian.

"Tidak ada rencana konkrit, tidak ada instrumen konkrit, tidak ada agenda konkrit, [maka] tidak ada hasil," tegasnya.

Di sisi lain ia meyakini presiden Indonesia dan menteri luar negeri RI bisa merumuskan dukungan yang terbaik bagi situasi saat ini.

Presiden Indonesia, lanjut dia, memiliki pendekatan yang luar biasa dalam merumuskan dan mengusahakan perdamaian di Eropa, salah satunya lewat kunjungannya ke Ukraina juga beberapa waktu terakhir.

Baca Juga: Sup Borshch Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Ukraina, Dianggap Kemenangan atas Perang Invasi Rusia

Vasyl juga berharap, rencana yang dirumuskan dan diimplementasikan berikutnya oleh Presiden RI maupun menteri luar negeri, dapat berdampak terhadap perdamaian Ukraina dan Rusia.

Sementara itu, Ketua Program Studi Hubungan Internasional UII Hangga Fathana menyatakan, hubungan diplomatik Indonesia dan Ukraina telah terjalin sejak 1992.

Kedua negara telah melakukan kerja sama yang baik dalam bidang ekonomi. Namun, kondisi krisis kemanusiaan
yang terjadi akhir-akhir ini memunculkan kekhawatiran.

"Bukan hanya karena hal tersebut menggoyahkan stabilitas Ukraina, namun juga berdampak signifikan pada stabilitas global," tuturnya.

Sejak Perang Rusia-Ukraina bermula pada Februari 2022, belum nampak pertanda bahwa konflik bersenjata di antara kedua negara tersebut akan berakhir.

Baca Juga: Terima Jokowi di Istana Maryinsky, Presiden Zelenzkyy: Kunjungan Pemimpin Asia Pertama Sejak Invasi Rusia

Ada beberapa argumen mengapa perang Rusia-Ukraina belum akan berakhir dalam waktu dekat. Argumen pertama menyatakan bahwa perang ini akan terus berlanjut, karena adanya keterlibatan aktor seperti NATO yang berperan secara aktif dalam menahan gempuran Rusia di Ukraina.

Load More