SuaraJogja.id - Keinginan masyarakat di Kabupaten Kulon Progo untuk mendapatkan vaksin hingga saat ini masih rendah, sehingga Pemkab Kulon Progo kesulitan mencapai target vaksinasi booster sebesar 50 persen dari total sampai akhir Juli ini.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati di Kulon Progo, Selasa, mengatakan Kementerian Kesehatan bersama Satgas COVID-19 mentargetkan capaian vaksinasi booster harus minimal 50 persen.
"Namun sampai saat ini, di Kulon Progo, capaian vaksinasi booster baru mencapai 27,43 persen. Untuk mencapai 50 persen cukup sulit," kata Baning.
Ia mengatakan, Kementerian Kesehatan berupaya mencapai target vaksinasi booster 50 persen, dengan mensyaratkan bagi pelaku perjalanan harus booster.
Baca Juga: Vaksinasi Booster Masih Rendah, Eva Dwiana: Warga Sudah Merasa Aman dengan Vaksinasi Dosis Kedua
"Di Kulon Progo sendiri khususnya di Bandara Internasional Yogyakarta, dari kantor Kesehatan Pelabuhan sudah menyediakan pos untuk vaksinasi," katanya.
Di masyarakat, lanjut Baning, Dinkes Kulon Progo melalui puskesmas sudah meningkatkan jadwal atau jumlah pos-pos pelayanan vaksinasi. Kemudian, Dinkes setiap tiga hari mensosialisasikan titik-titik pelayanan vaksinasi.
Namun demikian, lokasi vaksinasi ini tidak mampu mendongkrak capaian vaksinasi booster, karena setiap harinya rata-rata hanya memvaksin 350 sasaran. Capaian vaksinasi harian ini sangat rendah dibandingkan pada April yang mencapai 1.200 sasaran per hari.
"Semakin ke sini, semakin sulit untuk capaian vaksinasi," katanya.
Baning mengatakan Pemkab Kulon Progo masih memiliki agenda vaksinasi massal, namun pelaksanaan vaksinasi di lapangan tidak mudah.
Baca Juga: Aturan Wajib Vaksin Booster untuk Siapa?
"Tidak mudah untuk menyiapkan atau mengundang masyarakat untuk datang di pos-pos vaksinasi, paling ya itu tadi sehari itu hanya sekitar 350 sasaran yang merupakan total di beberapa titik. Satu titik, jumlah masyarakat yang divaksin sekitar 15 hingga 20 sasaran per hari," katanya.
Menurut Baning, rendahnya cakupan vaksinasi booster dibanding dosis pertama dan kedua, karena keinginan masyarakat untuk mendapatkan booster itu rendah. Apalagi di Kulon Progo relatif pelaku perjalanannya rendah, dan mall juga tidak ada.
"Masyarakat beranggapan bahwa vaksinasi dua kali sudah cukup," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo Sri Budi Utami mengatakan kendala vaksinasi booster, yakni minat masyarakat terhadap vaksinasi tidak setinggi saat vaksin dosis pertama dan kedua.
Hal ini kemungkinan karena kasus COVID-19 yang sudah sangat landai.
"Masyarakat merasa vaksinasi dua kali sudah cukup," katanya.
Selain itu, lanjut Sri Budi, rendahnya minat masyarakat melakukan vaksinasi booster, yakni tidak ada kewajiban vaksinasi booster bagi masyarakat khususnya saat perjalanan maupun ke tempat-tempat tertentu.
"Kemudian, adanya informasi angka kekebalan untuk COVID-19 yang cukup tinggi dari survei yang telah dilakukan pusat," katanya. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Vaksinasi Booster untuk Anak 6-11 Tahun akan Dimulai Triwulan Kedua
-
Cara Dapat Vaksin Booster Kedua: Jenis Vaksin, Jadwal dan Syaratnya
-
Mulai 30 Agustus 2022 Tak Berlaku Lagi Tes PCR, Penumpang Kereta Jarak Jauh Wajib Booster
-
Update Covid-19 Global: Jepang Bebaskan Tes Covid-19 untuk Turis Asing yang Sudah Vaksinasi Booster
-
Yamaha Lampung Gelar Vaksinasi Booster, Dukung "Indonesia Sehat"
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
-
Gelombang Kejutan di Industri EV: Raja Motor Listrik Tersandung Skandal Tak Terduga
Terkini
-
Guru Besar UGM Dipecat karena Kekerasan Seksual: Polisi Belum Terima Laporan
-
Solusi Anti-Pesing Ala Jogja: Pampers Kuda untuk Andong Malioboro, Ini Kata Kusir
-
IHSG Masih Jeblok Jadi Momentum Berinvestasi? Simak Tips dari Dosen Ekonomi UGM
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga