SuaraJogja.id - Pihak Twitter berharap, sidang soal pembatalan pembelian perusahaan dengan Elon Musk cepat selesai. Mereka pun telah menyetujui permintaan Elon Musk untuk jadwal sidang pada Oktober.
Twitter, dikutip dari Reuters, Kamis, menginginkan sidang itu selesai dalam lima hari. Musk mengatakan dia butuh waktu untuk menyelesaikan penyelidikan menyeluruh soal, menurut dia, kesalahan Twitter dalam jumlah akun palsu.
Perihal akun palsu ini menjadi alasan utama Musk mundur dari rencana membeli Twitter senilai 44 miliar dolar Amerika Serikat. Menurut dia, ini melanggar kesepakatan bisnis.
Musk semula menginginkan jadwal sidang pada Februari tahun depan, namun, hakim mengatakan sidang berlangsung dalam tiga bulan ke depan. Dia akhirnya memilih 17 Oktober.
Twitter menyatakan soal akun palsu adalah pengalihan isu, mereka mendukung sidang segera dilakukan supaya Musk tetap pada kesepakatan pembelian perusahaan. Penundaan ini, kata Twitter, merugikan perusahaan.
Dalam berkas pengadilan, Twitter menyatakan Musk tidak memberikan komitmen sidang selesai dalam lima hari, seperti yang diperintahkan hakim pengadilan Delaware, Kathleen McCormick.
"Twitter menginginkan komitmen tersebut karena ia yakin tujuan Musk adalah menunda sidang, supaya perintah ekspedisi pengadilan tidak bisa dilakukan dan dengan demikian, menghindari keputusan atas kewajiban kontraktualnya," kata Twitter.
Pengacara Musk tidak memberikan komentar atas isu ini.
Twitter membantah klaim Musk bahwa perusahaan bekerja lambat dalam menjawab permintaan dokumen. Twitter mengatakan bahwa Elon Musk yang memperlambat pekerjaan karena tidak mau menanggapi protes perusahaan. [ANTARA]
Tag
Berita Terkait
-
Walhi Cs Larang Elon Musk Investasi Nikel di Indonesia, PSI: Jangan Halangi Upaya Sejahterakan Rakyat
-
Twitter Segera Adakan Voting Tentukan Kelanjutan Merger dengan Elon Musk
-
Bahas Kelanjutan Akuisisi Elon Musk, Pemegang Saham Twitter Bakal Voting
-
Twitter Siap Gelar Voting, Tentukan Kesepakatan Merger Elon Musk
-
Harusnya 10 Oktober, Elon Musk Minta Persidangan Kasus Twitter Mundur Seminggu
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Sampah Menggunung: Jogja Kembali 'Numpang' Piyungan, Kapan Mandiri?
-
Terjebak dalam Pekerjaan? Ini Alasan Fenomena 'Job Hugging' Marak di Indonesia
-
Revolusi Pilah Sampah di Yogyakarta Dimulai: Ribuan Ember Disebar, Ini Kata Wali Kota
-
Dua Bulan Berlalu, Kasus Makam Diplomat Diacak-acak 'Ngambang', JPW Desak Polisi Tindaklanjuti
-
Rekam Jejak Ahmad Dofiri, Mantan Kapolda DIY yang Ditunjuk Prabowo untuk Reformasi Polri