SuaraJogja.id - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mengungkapkan kelemahan skuad Garuda sejak tahun 1996 hingga saat ini. Penilaian tersebut tak lepas dari pengalaman Shin Tae-yong saat berseragam Korea Selatan mampu kalahkan Indonesia dengan skor 4-2.
Shin Tae-yong menilai jika Timnas Indonesia nyaris tak ada perubahan sejak pertama kali pelatih asal Korea Selatan bertemu dengan Indonesia pada tahun 1996. Menurutnya kondisi fisik pemain Indonesia masih terbilang lemah dan hanya terdapat dua gaya permainan saja.
"Menurut saya hampir sama saja. Jadi, pada 1996, saya pertama kali datang ke Indonesia. Saya melihat fisik pemain Indonesia lemah dan gaya permainannya dibagi menjadi dua," kata Shin Tae-yong dilansir dari kanal youtube Sport77official.
Pelatih yang berhasil mengalahkan Jerman bersama tim Korea Selatan tersebut mengungkapkan dua bagian yang dimaksud ialah, terdapat lima pemain bertahan dan lima pemain menyerang.
"Artinya terbagi dalam dua bagian di lapangan. Lima pemain bertahan dan lima pemain menyerang. Gaya bermainnya seperti itu." Imbuhnya.
Di sisi lain, dia mengaku, kedatangannya sebagai pelatih Timnas Indonesia salah satu tugasnya ialah untuk mengubah kondisi fisik pemain. Menurutnya saat ini fisik pemain mengalami perubahan yang signifikan.
"Untuk itu, saya berusaha mengubahnya dan para pemain saat ini banyak mengalami perubahan dan para suporter juga merasakannya sama seperti itu," lanjutnya.
"Itulah yang saya tahu sampai saat ini (tentang kelemahan timnas Indonesia yang harus diperbaiki)," tutupnya.
Apa yang diungkapkan oleh Shin Tae-yong terkait kondisi pemain Timnas Indonesia dibenarkan oleh para penggemar sepak bola tanah air.
Baca Juga: Elkan Baggott Bicara Timnas Indonesia, Gillingham FC dan Piala Asia 2023
"bener bgt, maen nya dibagi dua, ada khusus nyerang, ada yg khusus bertahan, jadi cenderung individualis," ungkap salah seorang netizen.
"5 nyerang 5 bertahan..... yess it yg saya liat juga, makanya pemain indo dan gaya main indo it inddividual bukan main team," kata netizen yang lain.
"Dan para pelatih lokal dr dlu blg timnas kita sudah lebih baik dan begitu juga dengan liga akan semakin baik kedepannya. Tp hasilnya? Knp pelatih" lokal ga nyadar" ya. Ketika pelatih kualitas piala dunia melatih timnas menilai permasalahannya daru dulu SAMA yg artinya perkataan pelatih lokal ga bisa dipercaya," ujar netizen lainnya.
Kontributor : Moh. Afaf El Kurnia
Berita Terkait
-
Bertemu Presiden Jokowi di Korea, Shin Tae-yong: Banyak Berbicara Tentang Sepak Bola
-
Erick Thohir Unggah Foto Selfie Bareng Presiden Jokowi dan Shin Tae-yong, Netizen Singgung Training Center
-
Shin Tae-yong Bertemu dengan Presiden Jokowi dan Erick Thohir, Bahas Apa?
-
Shin Tae-yong Bertemu Jokowi dan Erick Thohir di Korea Selatan, Ada Apa ?
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
-
Filosofi Jersey Anyar Persija Jakarta: Century Od Glory, Terbang Keliling JIS
-
Braakk! Bus Persib Bandung Kecelakaan di Thailand, Pecahan Kaca Berserakan
-
5 Rekomendasi HP Realme RAM 8 GB Memori 256 GB di Bawah Rp 4 juta, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Gerai Tinggal 26, Stok Expired Menggunung! Akuisisi TGUK Penuh Drama
Terkini
-
Misteri Kemeja Putih Jokowi di Reuni UGM: Panitia Angkat Bicara!
-
Gertak Balik! Sahabat Jokowi Geram Dituduh Settingan, Ungkap Sudah Diperiksa Polisi
-
5 Curhatan Jokowi di Depan Alumni UGM: Serangan Tak Cuma Ijazah, Merembet Sampai KKN Fiktif
-
Masih Sakit, Jokowi Paksakan Diri ke Reuni UGM: Kalau Nggak Datang Nanti Rame Lagi!
-
Tiba di UGM, Jokowi Tebar Senyum di Reuni Guyub Rukun, Nostalgia di Tengah Badai Ijazah Palsu