SuaraJogja.id - Timnas Indonesia U-16 tengah berjuang di Piala AFF U-16 2022. Persiapan terus dilakukan tak hanya dari fisik namun juga mental para pemain yang perlu untuk selalu diasah.
Pelatih Timnas Indonesia U-16 Bima Sakti mengungkapkan ada berbagai cara yang dilakukan untuk membangkitkan semangat para pemain berusia remaja tersebut. Termasuk dengan memposisikan diri tak hanya sebagai pelatih tapi juga teman.
"Saya menempatkan diri sebagai pelatih, sebagai ayah mereka, sebagai kakak mereka bahkan bisa sejajar seperti teman," kata Bima kepada awak media, Rabu (3/8/2022).
Diakui Bima, tak jarang anak asuhnya itu curhat perihal kerinduan mereka dengan orang tuanya di rumah. Mengingat mereka harus mengikuti latihan terpusat untuk bertanding membela Timnas Indonesia.
"Makanya saya sudah bicara dengan mereka, hati ke hati. Begitu tanya pekerjaan orang tua sudah pada sedih semua. Karena memang rata-rata mereka ingin membahagiakan kedua orang tua," terangnya.
"Di ruang ganti kita tempel foto-foto orang tua mereka sebelum masuk ke lapangan. Tatap wajah orang tua mereka walaupun tidak hadir secara fisik tapi insyaallah orang tua mereka pasti akan bangga mendoakan mereka saat pertandingan," sambungnya.
Tak dipungkiri bahwa anak asuhnya yang rata-rata masih berusia belia tersebut masih belum stabil terkait dengan urusan mental. Oleh sebab itu, kata Bima, perlu proses yang baik untuk membentuk pribadi mereka.
Pihaknya juga sudah membuat aturan-aturan yang jelas untuk skuadnya. Kaitannya dengan berbagai kedisiplinan yang perlu terus ditanamkan kepada anak-anak.
"Kalau yang terlambat kita denda Rp50 ribu. Kalau enggak seragam itu denda Rp50 ribu. Jadi kita belajar disiplin dari hal-hal yang kecil agar mereka terbawa ke dalam pertandingan. Karena kita tim. Kalau ada yang salah satu itu kena semua nanti," terangnya.
Bima juga memberikan aturan ketat terkait dengan pembatasan penggunaan handphone. Sehingga mereka tetap dapat proporsional dalam menggunakan media sosial.
Baca Juga: Bertemu Jokowi, Shin Tae-yong Mengeluh Latih Tiga Level Timnas Indonesia?
"Saat mengumpulkan hp jam 9 malam. Kalau ada yang 9 lewat 1 menit itu langsung besok saya kurangi mereka pegang hp. Kena semuanya, kemudian yang buat kesalahan kita tambah lagi pengurangan lagi," tandasnya.
Salah satu pemain Timnas Indonesia U-16 Narendra Tegar Islami menyatakan tidak terbebani dengan berbagai aturan itu. Justru hal tersebut membuatnya semakin dispilin dalam setiap kesempatan.
"Enggak [terbebani]. Itu cukup buat saya sangat disiplin, pelajaran buat saya agar semua pemain disiplin waktu, semuanya agar semua kompak dan tidak sembarangan," kata Tegar.
Berita Terkait
-
Link Live Streaming Timnas Indonesia U-16 vs Singapura, Piala AFF U-16 Malam Ini
-
Kebijakan Bima Sakti di Timnas Indonesia U-16 Bikin Media Vietnam Was-was
-
Timnas Indonesia U-16 vs Singapura, Saatnya Garuda Asia Menang Lagi
-
4 Tanda Teman yang Bisa Merusak Mentalmu, Ada di Sekitarmu?
-
Ikram AlGiffari, Kiper Timnas Indonesia U-16 yang Sempat Diisolasi karena Cacar Air
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
- Pemain Keturunan Purwokerto Tiba di Indonesia, Diproses Naturalisasi?
Pilihan
-
Masih Layak Beli Honda Jazz GK5 Bekas di 2025? Ini Review Lengkapnya
-
Daftar 5 Mobil Bekas yang Harganya Nggak Anjlok, Tetap Cuan Jika Dijual Lagi
-
Layak Jadi Striker Utama Persija Jakarta, Begini Respon Eksel Runtukahu
-
8 Rekomendasi HP Murah Anti Air dan Debu, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
Terkini
-
Bupati Bantul Setuju PSIM Main di SSA, Tapi Suporter Wajib Patuhi Ini
-
Efek Prabowo: Pacuan Kuda Meledak! Harga Kuda Pacu Tembus Miliaran
-
Bahaya di Balik Kesepakatan Prabowo-Trump: Data Pribadi WNI Jadi Taruhan?
-
Dampak Larangan Study Tour: Keraton Jogja Ubah Haluan, Tawarkan Wisata yang Bikin Anak Betah
-
Fakta Sebenarnya Jurusan Jokowi di UGM: Bukan Teknologi Kayu? Teman Kuliah Ungkap Ini