SuaraJogja.id - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2 Keluarga Berencana) Kota Yogyakarta menyiapkan aplikasi Sila Eling untuk memberikan pelayanan konsultasi keluarga via daring dalam upaya mencegah Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
"Layanan konsultasi ini terintegrasi dengan Puspaga [Pusat Pembelajaran Keluarga]. Jadi masyarakat bisa melakukan konsultasi berbagai permasalahan keluarga secara daring melalui aplikasi," kata Kepala DP3AP2 KB Kota Yogyakarta, Edy Muhammad seperti dikutip dari Antara, Kamis (4/8/2022).
Layanan Sila Eling akan menjadi bagian menu di aplikasi Jogja Smart Service (JSS), pusat berbagai layanan daring Pemerintah Kota Yogyakarta.
Menu layanan Sila Eling di JSS rencananya diluncurkan pada Sabtu (6/8/2022), bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional Tingkat Kota Yogyakarta.
"Layanan ini sebagai alternatif layanan konsultasi yang melengkapi layanan lain. Masyarakat tidak perlu datang langsung tetapi bisa berkonsultasi secara daring," kata Edy.
Ia memastikan kerahasiaan seluruh data pribadi warga yang mengakses layanan Sila Eling akan terjaga.
Selain Sila Eling, Pemerintah Kota Yogyakarta menyediakan pelayanan konsultasi maupun pelaporan kejadian tindak kekerasan dalam rumah tangga melalui Telepon Sahabat Keluarga atau menu aplikasi Sikap yang terintegrasi di JSS.
Fasilitas pelayanan konsultasi juga disediakan melalui Puspaga.
Puspaga memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan pelayanan konsultasi mengenai permasalahan keluarga guna menekan angka kasus kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan pada anak dan perempuan, serta pernikahan dini.
Baca Juga: Sentil Cewek Diduga Selingkuhan Jonathan Frizzy, Dhena Devanka Umbar Bukti Jadi Korban KDRT
Puspaga memiliki jejaring dengan layanan psikolog di 18 puskesmas di Kota Yogyakarta.
Penyediaan pelayanan konsultasi melalui Puspaga maupun aplikasi Sila Eling diharapkan bisa menekan angka kasus kekerasan maupun pernikahan pada usia anak di Kota Yogyakarta.
Di Kota Yogyakarta, tahun ini hingga Juni tercatat sudah ada 29 kasus kekerasan pada anak, sedangkan tahun lalu tercatat ada 40 kasus kekerasan pada anak. Jumlah kasus pernikahan usia dini di kota itu tercatat 64 kasus tahun lalu.
"Kasus kekerasan pada anak hingga pernikahan usia dini masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Yang terpenting adalah menjaga ketahanan keluarga," kata Edy.
Berita Terkait
-
Tetangga Alami Gangguan Jiwa, Suka Telanjang di Pasar hingga Mencuri, Warga Resah Sampai Tuntut Pemasungan
-
Makna Tersirat Prosesi Jamasan Pusaka Tombak yang Digelar Pemkot Jogja
-
Tak Ingin Menyesal Kemudian? Perhatikan 3 Hal Ini saat Memilih Pasangan
-
Pemkot Yogyakarta Gelar Jamasan Pusaka Tombak Kanjeng Kyai Wijaya Mukti
-
Punya Konsep Unik, Pengantin Baru Ini Bukan Honeymoon Berdua Malah Rombongan Keluarga
Terpopuler
- Gesit dan Irit, 5 Rekomendasi Mobil Mungil Mulai Rp 40 Jutaan untuk Pemula
- Pemain Keturunan Rp52,14 Miliar Follow Timnas Indonesia: Saya Sudah Bicara dengan Pelatih Kepala
- Lupakan Vario! 5 Rekomendasi Motor Gagah Harganya Jauh Lebih Murah, Tenaganya Bikin Ketagihan
- 1 Detik Main di Europa League, Dean James Cetak Sejarah untuk Timnas Indonesia
- 3 Rekomendasi HP Murah Samsung RAM Besar 8 GB Memori 256 GB, Harga Cuma Rp 2 Jutaan
Pilihan
-
Emas Antam Hari Ini Terjungkal, Harganya Tembus Rp 1.908.000/Gram
-
Transparansi Adalah Juara Sejati: Mewujudkan Sepak Bola yang Jujur Lewat Piala Presiden 2025
-
Ferarri Kapten! Ini Daftar Starting XI Timnas Indonesia U-23 vs Brunei
-
Utang RI Membengkak, Sri Mulyani Tetap Santai: Masih Prudent dan Terukur
-
Flexing Barang Mewah Bisa Bikin Anda 'Disapa' Petugas Pajak!
Terkini
-
Biopori jadi Senjata Rahasia Bantul Lawan Sampah? Sanksi Menanti ASN yang Melanggar
-
Ironi Yogyakarta: Kota Pendidikan dan Pariwisata Dilanda PHK, Pemerintah Akui Job Fair Tak Efektif?
-
Jokowi Dipolisikan Rismon Sianipar soal Ucapan di Dies Natalis UGM 2017? Polda DIY Bilang Begini
-
Haji Jalur Laut: Mimpi atau Ilusi? Kemenag DIY Ungkap Fakta Terkini
-
Beras Oplosan Gegerkan Pasar, Bagaimana Nasib Beras Makan Bergizi Gratis?