SuaraJogja.id - Suami Tasyi Athasyia, Syech Zaki kembali muncul memberikan pernyataan atas video klarifikasi yang diberikan sang mertua, Ala Alatas.
Perempuan yang akrab disapa Bu Ala itu menyebutkan kalau tidak ada masalah apapun dengan putrinya, Tasyi sampai bersumpah.
Namun suami Tasyi menyebutkan fakta berbeda kalau Tasyi kerap menangis tanpa diketahui keluarga besar Bu Ala karena sering dihujat netizen.
"Demi Rasulullah tidak ada apa-apa gimana, Kak Tasyi nangis-nangis, Kak Tasyi mengeluh tidak kuat. Aku yang menghadapinya tiap hari enggak tega," ucap Syech Zaki.
Baca Juga: Usai Luapkan Kekecewaan ke Keluarga, Tasyi Athasyia Minta Maaf ke Mama Ala
Dia kemudian memberikan satu pengandaian soal keluarga besar Tasyi. "Andai selama dua tahun selama Kak Tasyi dihujat keluarganya kompak membela," katanya.
Mereka semua juga menurut Syech Zaki sudah duduk bersama namun hanya janji yang diberikan keluarga Bu Ala dan saudara Tasyi seperti Tasya Farasya dan Kak Cepi.
Syech Zaki kembali menyoroti klarifikasi Bu Ala yang menyebut tidak tahu apa-apa tentang hujatan yang menimpa Tasyi. Hal ini yang membuat Zaki kecewa. Menurutnya, sebagai seorang ibu menanyai anaknya.
Sikap seolah-olah Bu Ala tidak tahu soal Tasyi dihujat netizen ini juga dianggap Zaki tak masuk akal karena sang mertua pasti memegang sosial media setiap harinya.
Inti dari penjelasan Syech Zaki, dia meminta mertuanya dan saudara-saudara iparnya bisa membela Tasyi Athasyia saat dihujat jutaan netizen karena video di channel YouTube mereka.
Baca Juga: Tasyi Athasyia Kecewa dengan Sikap Tasya Farasya
"Kalau saudara kita dicaci karena video kita yang memproduksi dan menyebarluaskan, kita harus menolong kita punya saudara, ini wajib," tambahnya.
Video suami Tasyi Athasyia itu kemudian viral dan jadi bahan omongan netizen lain. Banyak yang menyebutkan kalau seharusnya masalah keluarga mereka bisa diselesaikan secara baik-baik tanpa koar-koar di sosial media.
"Hmmm respect sama syech jadi berkurang gara2 malah diterusin di medsos," komentar netizen.
"Hadehhh yang katanya ilmu agama nya tinggi kok jadi begini ya???? Jadi konsumsi publik," komentar netizen lain.
WA grup aja bpak ibuk, riweh atuh netizen indonesia jadi pada tahu kan," komentar yang lain.
"Alangkah baiknya jika kedua belah pihak ketemu langsung, tidak elok klarifikasi lewat media sosial," saran lainnya.
Kontributor : Tinwarotul Fatonah
Berita Terkait
-
Tasyi Athasyia Hadiri Pesta Nikah Jessica Jane, Omongan Lawas Syech Zaki Diungkit
-
Tasyi Athasyia Kembali Main Media Sosial, Belum Ada Seminggu Pamit
-
Berkaca dari Sikap Tasyi Athasyia, Ini Alasan Rasulullah Larang Umat Islam Mencela Makanan
-
Huru-hara Soal Bika Ambon, Tasyi Athasyia Pamit Sejenak dari Media Sosial
-
Profil Nunuk Nuraini, Peracik Bumbu Indomie yang Disukai sampai ke Luar Negeri
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu