SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Bantul berhasil meraih penghargaan terbaik kedua dalam upaya menurunkan stunting. Predikat tersebut diperoleh karena Kabupaten Bantul melakukan percepatan dalam menekan jumlah kasus stunting.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Ninik Istitarini mengatakan percepatan penurunan ini merupakan kebijakan dari Bupati Bantul Abdul Halim Muslih.
“Kita memang melakukan percepatan dengan berbagai upaya dimana Bupati ada kebijakan dan arahan untuk menurunkan stunting,” kata Ninik.
Dalam menurunkan angka stunting, Pemerintah Kabupaten Bantul mengucurkan dana Rp46 milyar untuk 933 padukuhan dimana masing-masing mendapatkan Rp50juta. Dana tersebut diberikan sebagai program pemberdayaan berbasis masyarakat padukuhan.
Baca Juga: FOTO: Pameran Seni Rupa Bakaba ke-8 di Bantul yang Digelar setelah Empat Tahun Hiatus
Ninik memaparkan terjadinya stunting pada bayi disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya sanitasi yang buruk. Faktor tersebut juga mempengaruhi kesehatan dimana bayi dan balita akan mengalami sakit-sakitan.
“Karena kesehatan lingkungan yang tidak baik bisa menjadi faktor bayi sering sakit,” terangnya.
Sementara itu data yang diperoleh DP3APPKB pada triwulan satu 2022 penurunan angka stunting masih berkisar 6,72 persen. Sementara pada triwulan dua ini data yang diperoleh belum penuh.
“Kita masih menunggu untuk yang triwulan dua, mungkin nanti sekitar bulan September,” katanya.
Baca Juga: Empat Tahun Hiatus, Sakato Art Community Kembali Gelar Pameran Seni Rupa Bakaba di Bantul
Berita Terkait
-
Ketum TP PKK Tekankan Pentingnya Inovasi dan Adaptasi Teknologi Informasi Dalam Laksanakan Program PKK
-
Kunjungan ke Jayawijaya, Wamendagri Ribka Ingatkan Bahaya Stunting bagi Anak-Anak
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Salmon Kebanting! Ikan Lemuru Banyuwangi Punya Kandungan Setara, tapi Harga Lebih Murah
-
Bayang-bayang Kasus Stunting di Yogyakarta Karena Ancaman Anemia dan Asap Rokok
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Cari Properti di Surabaya, Cari Infonya di KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya
-
Tren Meningkat saat Akhir Tahun, Pemkot Yogyakarta Optimis Target Penerimaan Pajak Daerah Tercapai
-
Jelang Pilkada Kota Yogyakarta, 1.300 Lebih Linmas Siap Dikerahkan Jaga Tiap TPS
-
Kegempaan di Gunung Merapi Meningkat, Ada Potensi Luncurkan Awan Panas Lagi
-
Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy M15 5G