SuaraJogja.id - Jaringan laboratorium penelitian genom sekuensing penyakit cacar monyet atau Monkeypox diperluas Kementerian Kesehatan RI di sepuluh kota besar di Indonesia.
"Semua Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) dipakai untuk laboratorium cacar monyet. Ada di Medan, Palembang, Kalimantan, Banjarmasin, Yogyakarta, Surabaya, Jakarta, Ambon, Manado, dan Makassar," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan, pemanfaatan fasilitas BKTL sebagai laboratorium penelitian virus Monkeypox menambah jumlah jejaring laboratorium yang sebelumnya hanya tersedia dua unit, masing-masing di Laboratorium Pusat Studi Satwa Primata di Bogor dan Laboratorium Penelitian Penyakit Infeksi Prof dr Sri Oemijati di Jakarta.
Menurut Maxi, Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes telah memasok kebutuhan bahan uji laboratorium berupa reagen ke seluruh BKTL untuk uji virus Monkeypox.
"Kita perluas laboratorium, karena jumlah yang ada sebelumnya sedikit, kemudian mempertimbangkan prioritas yang agak banyak pintu masuk internasional seperti di Bali, Jakarta, dan Manado," katanya.
Maxi menambahkan sampai saat ini kasus Monkeypox di Indonesia masih nihil sejak 15 suspek yang dilaporkan dinyatakan negatif cacar monyet berdasarkan analisa petugas laboratorium.
"Saya belum update diagnosanya, apa penyakit kulit atau lainnya yang menyebabkan pasien suspek. Tetap surveilans kita lakukan di pintu masuk dan di komunitas," katanya. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Meski Kasus Cacar Monyet Belum Terdeteksi, Kemenkes Tetap Lakukan Pengawasan Ketat
-
Waduh! Penyakit Kulit Ini Kerap Dialami Orang Indonesia
-
Mengenal Virus Monkeypox Strain A.2 yang Terdeteksi di India, Berbeda dengan di Eropa
-
Bandara YIA Buka Penerbangan Malaysia dan Singapura, Kulon Progo Tingkatkan Kewaspadaan pada Cacar Monyet
-
Tak Cuma Kontak Fisik, Virus Cacar Monyet juga Bisa Menular Melalui Uang atau Pegangan Pintu
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik