SuaraJogja.id - Salah satu kesenian tradisional bahkan kuno dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Rinding Gumbeng dipercaya tampil dalam peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 2022 kemarin. Kelompok Rinding Gumbeng Ngawen Gunungkidul pentas menyambut para tamu di pintu masuk utama Istana Negara.
"Kami berkolaborasi dengan gamelan pentas di samping pintu utama. Sebelum dan sesudah upacara kami memainkan alat musik ini," tutur Ketua Kelompok Rinding Gumbeng Ngawen Sri Hartini (52), Jumat (19/8/2022), di rumahnya di Pedukuhan Duren, Kalurahan Beji, Kapanewon Ngawen, Gunungkidul.
Didampingi adik kandungnya, yang merupakan pembuat alat musik RInding Gumbeng bernama Wawan, Hartini antusias menceritakan pengalamannya selama di Istana Negara. Meski raut wajah lelah masih tergambar jelas di muka keduanya, tetapi mereka mengaku bahagia.
Beberapa minggu yang lalu mereka mendapat surat dari Setneg yang meminta kepada Kelompok Rinding Gumbeng Ngawen untuk pentas di Istana Negara pada tanggal 17 Agustus 2022. Kelompok ini harus berkolaborasi dengan kelompok musik gamelan.
"Saya kaget dan seolah tidak percaya. Tetapi juga bahagia dan bangga," ujar dia
Sembilan personel Rinding Gumbeng dan sembilan personel Gamelan didampingi dua orang dari Dinas Kebudayaan kemudian bertolak ke 14 Agustus 2022 yang lalu dan baru kembali di Gunungkidul tanggal 18 Agustus 2022 siang. Di sana, mereka mencoba terus berlatih sembari melakukan cek sound.
Ada pengalaman menarik selama melakukan cek sound. Cek sound yang mereka lakukan sempat membuat stres operator sound-nya. Pasalnya, alat musik Rinding Gumbeng membutuhkan mikrofon (MIC) yang sangat peka terhadap suara.
"Itu sempat membuat tukang sound kebingungan karena suara rinding gumbeng sempat tidak terdengar," kata dia.
Saat di Istana Negara, mereka ditempatkan di gerbang masuk utama paling depan. Di tempat tersebut semua tamu undangan ataupun semua pejabat melintas. Rasa bangga menghinggapi Kelompok Rinding Gumbeng Ngawen ini, karena para menteri sempat ikut berjoget dan ada yang ingin memainkan alat musik mereka.
Baca Juga: Detik-detik Tentara Wanita Angkatan Udara Hampir Pingsan
"Itu ada Menteri Sri Mulyani, Pak Erick Thohir, terus Pak Menteri PUPR, dan menteri lain Ikut joget dan nyanyi, pokoknya seru bangat. Bahagia rasanya," terang dia.
Ada Sejak Jauh Sebelum Zaman Brawijaya V
Sri Hartini adalah wanita yang dipercaya untuk menggawangi kelompok rinding Gumbeng Ngawen. Rinding Gumbeng muaranya memang dari keluarga besar Sri Hartini yang turun menurun sudah ada sejak nenek moyang.
Sri Hartini adalah generasi ke sekian kalinya yang berusaha mempertahankan Rinding Gumbeng agar tetap eksis di era musik modern. Meski tak sepandai adiknya, Wawan dalam memainkan alat musik Rinding Gumbeng, namun Sri Hartini terus berusaha keras melestarikannya.
Wawan menjelaskan alat musik Rinding Gumbeng terbuat dari bilah bambu tipis sepanjang 20an cm 'dicacah' tengahnya sedikit dan ujungnya diikat tali tambang kecil. Alat musik ini akan berbunyi ketika salah satu tali ujungnya ditarik. Getaran bambu tersebut akan memunculkan suara.
"Untuk memainkannya memang dengan posisi diupayakan terus menempel di mulut. Tetapi bukan ditiup karena bibir terbuka seolah ditutup alat ini. Kemudian alat musik ini digetarkan dengan cara menarik salah satu ujung tali sementara ujung lain tetap menempel di bibir," tambahnya.
Rinding Gumbeng sebenarnya adalah dua alat musik terpisah yaitu Rinding dan Gumbeng. Dua-duanya memiliki suara khas dan berbeda dan bisa saling mengisi satu sama lainnya. Dan untuk menarik pendengar juga ada kendang dan gong yang semuanya terbuat dari gelondongan bambu ditambah kecrek.
Hartini mengungkapkan, Rinding Gumbeng terbuat dari bambu karena dulu sebelum ditemukan logam, yang ada hanyalah bambu dan batu. Rinding Gumbeng diciptakan untuk menghasilkan musik bersama beberapa alat musik dari Batu.
Rinding Gumbeng adalah alat musik yang tidak memiliki notasi karena sebenarnya untuk memainkan alat ini hanya mengandalkan rasa. Rinding ini memang unik dan sangat sulit untuk dibunyikan. Sehingga tidak sembarang orang bisa
Konon, Raja Brawijaya V sangat menyukai musik Rinding Gumbeng yang alatnya semuanya terbuat dari Bambu. Kalurahan Beji selama ini dikenal sebagai tempat melarikan diri selir Brawijaya V, Roro Resmi, ketika zaman perang antara Demak dengan Majapahit.
"Jadi kalau ditanya sejak kapan, kami sulit menyebutnya secara pasti," terang dia.
Almarhum Ayah Hartini, Sudiyo, mendapat ilmu dari nenek mereka dan sebelumnya mengetahui alat tersebut dari moyang mereka. Kemudian oleh Sudiyo diturunkan kepada Hartini dan anak-anaknya yang lain. Sekarang Hartini coba mengajarkannya ke anak-anak sekolah di seputaran tempat tinggalnya
Rinding Gumbeng biasanya dimainkan saat upacara adat Sadranan di Hutan Adat Wonosadi, hutan yang ada di Kalurahan Beji. Alat ini biasanya dimainkan untuk mengundang Dewi Sri, Dewi Kemakmuran, atau Dewi Padi, dan sampai saat ini selalu dimainkan setiap upacara setahun sekali tersebut.
"Sebenarnya, dulunya Rinding Gumbeng adalah alat untuk komunikasi warga pada zaman dahulu sebelum ada alat yang canggih seperti sekarang ini. Jadi kalau dulu kan belum ada HP, komunikasinya dengan memainkan rinding gumbeng ini. Ketika rinding gumbeng ini dimainkan maka menunjukkan posisi seseorang," terangnya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
OIKN Sebut Progres Pembangunan Kompleks Istana Sudah 95 Persen, Tapi Kantor Kemenko Cuma Ada 4
-
Wartawan Nobar Sidang Kabinet Paripurna Perdana di Pilar Istana, Begini Tampilan Prabowo dan Gibran
-
Terungkap! Segini Penghasilan YouTube Bobby, Kucing Prabowo yang Viral Usai Muncul di Istana Negara
-
8 Istana Kepresidenan di Indonesia dan Fungsinya Masing-Masing, Terbaru Istana Garuda di IKN
-
Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan Istana Negara dan Istana Merdeka: Lokasi, Fungsi, dan Sejarah
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Tak Gelar Kampanye Akbar, Paslon Harda-Danang Lakukan Hal ini di 17 Kapanewon
-
Latihan Intensif Tak Berdampak, PSS Sleman Dipermalukan Tamunya PSBS Biak
-
Menteri Kebudayaan Buka Pekan Warisan Budaya Takbenda di Jogja, Optimisme Jadikan Kebudayaan Indonesia Mendunia
-
Penuhi Kebutuhan Kambing Secara Mandiri, Untoro-Wahyudi Luncurkan 1 Desa 1 Entrepreneur
-
Cari Properti di Surabaya, Cari Infonya di KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya