Rinding Gumbeng sebenarnya adalah dua alat musik terpisah yaitu Rinding dan Gumbeng. Dua-duanya memiliki suara khas dan berbeda dan bisa saling mengisi satu sama lainnya. Dan untuk menarik pendengar juga ada kendang dan gong yang semuanya terbuat dari gelondongan bambu ditambah kecrek.
Hartini mengungkapkan, Rinding Gumbeng terbuat dari bambu karena dulu sebelum ditemukan logam, yang ada hanyalah bambu dan batu. Rinding Gumbeng diciptakan untuk menghasilkan musik bersama beberapa alat musik dari Batu.
Rinding Gumbeng adalah alat musik yang tidak memiliki notasi karena sebenarnya untuk memainkan alat ini hanya mengandalkan rasa. Rinding ini memang unik dan sangat sulit untuk dibunyikan. Sehingga tidak sembarang orang bisa
Konon, Raja Brawijaya V sangat menyukai musik Rinding Gumbeng yang alatnya semuanya terbuat dari Bambu. Kalurahan Beji selama ini dikenal sebagai tempat melarikan diri selir Brawijaya V, Roro Resmi, ketika zaman perang antara Demak dengan Majapahit.
"Jadi kalau ditanya sejak kapan, kami sulit menyebutnya secara pasti," terang dia.
Almarhum Ayah Hartini, Sudiyo, mendapat ilmu dari nenek mereka dan sebelumnya mengetahui alat tersebut dari moyang mereka. Kemudian oleh Sudiyo diturunkan kepada Hartini dan anak-anaknya yang lain. Sekarang Hartini coba mengajarkannya ke anak-anak sekolah di seputaran tempat tinggalnya
Rinding Gumbeng biasanya dimainkan saat upacara adat Sadranan di Hutan Adat Wonosadi, hutan yang ada di Kalurahan Beji. Alat ini biasanya dimainkan untuk mengundang Dewi Sri, Dewi Kemakmuran, atau Dewi Padi, dan sampai saat ini selalu dimainkan setiap upacara setahun sekali tersebut.
"Sebenarnya, dulunya Rinding Gumbeng adalah alat untuk komunikasi warga pada zaman dahulu sebelum ada alat yang canggih seperti sekarang ini. Jadi kalau dulu kan belum ada HP, komunikasinya dengan memainkan rinding gumbeng ini. Ketika rinding gumbeng ini dimainkan maka menunjukkan posisi seseorang," terangnya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
5 Orang Ini Soroti Lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet, Dari Kiai, Ansor, DPRD Lamongan, MUI sampai Akademisi
-
Detik-detik Tentara Wanita Angkatan Udara Hampir Pingsan
-
Profil Abah Lala, Pencipta Lagu Ojo Dibandingke dan Jargon Cendol Dawet
-
Terpopuler: Viral Prajurit Wanita Hampir Pingsan, Bantahan Crazy Rich Soal Kekaisaran Sambo dan Konsorsium 303
-
Bikin Para Menteri Bergoyang, 5 Potret Farel Prayoga 'Ojo Dibandingke' Tampil di Istana Negara
Terpopuler
- Pemain Terbaik Liga 2: Saya Siap Gantikan Ole Romeny!
- Pemain Arsenal Mengaku Terbuka Bela Timnas Indonesia
- 1 Detik Pascal Struijk Resmi Jadi WNI, Cetak Sejarah di Timnas Indonesia
- 4 Sedan Bekas Murah di Bawah Rp 30 Juta: Perawatan Mudah, Cocok untuk Anak Muda
- Pelatih Belanda Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia: Kluivert Boleh Ambil Semua Pemain Saya
Pilihan
-
Jelang Super League, PSIM Yogyakarta Ziarahi Makam Raja: Semangat Leluhur untuk Laskar Mataram
-
Hasil Piala AFF U-23 2025: Thailand Lolos Semifinal dan Lawan Timnas Indonesia U-23
-
42 Ribu Pekerja Terkena PHK di Tahun Pertama Prabowo Menjabat
-
BPK Ungkap Rp3,53 Triliun Kerugian Negara dari Era SBY Hingga Jokowi Belum Kembali ke Kas Negara
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta Terbaru Juli 2025
Terkini
-
Bantul Beri Angin Segar: Program Pemberdayaan Masyarakat Padukuhan Siap Tekan Kemiskinan & Stunting
-
7 Pelanggaran Ini Jadi Incaran Polisi di Operasi Patuh Progo 2025! Jangan Sampai Kena
-
Mutasi Pejabat Sleman: Bupati Harda Ancam Rotasi Cepat Jika Kinerja Jeblok
-
Dulu Aman dari Kekeringan, Kini Srandakan Bantul Krisis Air: Apa yang Terjadi dengan Sungai Progo?
-
Rahasia Jogja Kurangi Sampah Hingga 70 Persen: Insentif Penggerobak jadi Kunci