SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 22 tangki ke Kelurahan Trimurti, Kecamatan Srandakan.
Distribusi air bersih ini dilakukan karena sejumlah warga mulai mengalami kesulitan mendapatkan air bersih akibat kekeringan.
Hingga Senin (21/7/2025) kemarin, BPBD Bantul telah melakukan droping air bersih sebanyak 22 tangki atau setara dengan 110.000 liter ke lima pedukuhan di Kelurahan Trimurti.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik, dan Peralatan BPBD Bantul, Antoni Hutagaol, pada Selasa (22/7/2025).
Meskipun tidak semua nama pedukuhan disebutkan secara rinci, beberapa wilayah yang terdampak antara lain Pedukuhan Nengahan, Pedukuhan Srandakan, dan Pedukuhan Bendo.
Droping air bersih telah dilakukan sejak 2 Juli 2025, menjangkau sekitar 1.800 kepala keluarga (KK) yang tersebar di lima pedukuhan tersebut.
Menurut Antoni, krisis air bersih yang melanda wilayah Trimurti dipicu oleh kerusakan groundsill atau bangunan penahan arus sungai di kawasan Srandakan.
Jebolnya groundsill menyebabkan aliran Sungai Progo dari arah utara langsung mengalir deras ke selatan, sehingga aliran ke mata air berkurang drastis.
"Sebelum bangunan groundsill jebol, aliran air Sungai Progo ke arah selatan lebih lambat, sehingga masih ada air yang mengalir ke pinggiran dan meresap ke mata air. Namun sekarang kondisi berubah drastis, ditambah dengan musim kemarau yang memperparah situasi," jelasnya.
Baca Juga: Kisah Ibu Okta di Tengah Lonjakan DBD Bantul: Antara Cemas Balita dan Pertanyaan Wolbachia
Antoni menambahkan, awalnya hanya tiga pedukuhan di Kelurahan Trimurti yang terdampak kekeringan, namun kini meluas menjadi lima pedukuhan.
Ia juga memperkirakan kemungkinan wilayah terdampak akan bertambah jika tidak segera ditangani.
"Lima sampai enam tahun lalu saat musim kemarau, wilayah ini tidak pernah mengalami kekeringan. Namun sejak kerusakan groundsill terjadi, kekeringan mulai dirasakan oleh warga," imbuhnya.
Untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat, BPBD Bantul akan terus melakukan droping air bersih secara rutin setiap dua hari sekali.
Selain itu, sejumlah perusahaan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) juga turut memberikan bantuan air bersih secara mandiri.
"Sementara ini, wilayah terdampak kekeringan karena kemarau baru terjadi di Trimurti Srandakan. Wilayah lain belum melaporkan kondisi serupa," ujar Antoni.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemain Terbaik Liga 2: Saya Siap Gantikan Ole Romeny!
- Pemain Arsenal Mengaku Terbuka Bela Timnas Indonesia
- 1 Detik Pascal Struijk Resmi Jadi WNI, Cetak Sejarah di Timnas Indonesia
- 4 Sedan Bekas Murah di Bawah Rp 30 Juta: Perawatan Mudah, Cocok untuk Anak Muda
- Pelatih Belanda Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia: Kluivert Boleh Ambil Semua Pemain Saya
Pilihan
-
Jelang Super League, PSIM Yogyakarta Ziarahi Makam Raja: Semangat Leluhur untuk Laskar Mataram
-
Hasil Piala AFF U-23 2025: Thailand Lolos Semifinal dan Lawan Timnas Indonesia U-23
-
42 Ribu Pekerja Terkena PHK di Tahun Pertama Prabowo Menjabat
-
BPK Ungkap Rp3,53 Triliun Kerugian Negara dari Era SBY Hingga Jokowi Belum Kembali ke Kas Negara
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta Terbaru Juli 2025
Terkini
-
Bantul Beri Angin Segar: Program Pemberdayaan Masyarakat Padukuhan Siap Tekan Kemiskinan & Stunting
-
7 Pelanggaran Ini Jadi Incaran Polisi di Operasi Patuh Progo 2025! Jangan Sampai Kena
-
Mutasi Pejabat Sleman: Bupati Harda Ancam Rotasi Cepat Jika Kinerja Jeblok
-
Dulu Aman dari Kekeringan, Kini Srandakan Bantul Krisis Air: Apa yang Terjadi dengan Sungai Progo?
-
Rahasia Jogja Kurangi Sampah Hingga 70 Persen: Insentif Penggerobak jadi Kunci