SuaraJogja.id - Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan pemilu 2024 masih rentang kecurangan. Sebab sejak Orde Baru (orba), kecurangan-kecurangan masih saja terus terjadi.
Pada masa orba, kecurangan lebih banyak dilakukan pemerintah. Pemerintah orba melakukan kecurangan melalui Lembaga Pemilihan Umum (LPU) dengan memenangkan Golkar dan fraksi ABRI.
Sedangkan pada masa orde reformasi ini, kecurangan banyak dilakukan partai politik (parpol). Kecurangan bersifat horizontal di tingkat parpol.
"Praktik kecurangan di Pemilu terus terjadi sejak zaman orde baru hingga kini," ujar Mahfud di UGM, Sabtu (27/08/2022).
Karenanya menjelang Pemilu 2024, Mahfud meminta para elite politik dibekali visi ke-Indonesia-an dan prinsip kehidupan bernegara. Hal itu sangat penting agar Indonesia tidak mengalami kemunduran demokrasi.
Apalagi kekuasaan oligarki hingga korupsi yang semakin menguat akhir-akhir ini. Oligarki yang merupakan sistem kepemimpinan hanya ditentukan oleh sekelompok orang yang saling kolutif, berbicara, merencanakan secara curang dan memformulasikannya melalui undang-undang, melalui kebijakan resmi legislatif.
"Sehingga ada permainan di situ," tandasnya.
Untuk itu, Mahfud meminta para capres-cawapres, bakal calon legislatif dari pusat hingga daerah harus ke KPU pada Mei 2023 mendatang. Mereka harus mengikuti proses penggodokan untuk dibekali visi ke-Indonesia-an yaitu membangun demokrasi dan prinsip-prinsip lain kehidupan negara.
Pembekalan tersebut diharapkan membuat demokrasi Indonesia kedepan bisa lebih baik. Bukan sebaliknya demokrasi Indonesia mengalami kemunduran demokrasi dan tidak melahirkan demokrasi substantif dan berkualitas.
Baca Juga: Mahfud MD Beberkan Pola Kecurangan Pemilu Zaman Orba, Singgung Istilah ABRI, Birokrasi, Golkar
"Ini terjadi karena demokrasi lahir dari cara-cara menggunakan formalisme. Padahal itu tidak memberi dampak positif, bahkan merugikan dalam upaya membangun kesejahteraan rakyat," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Mahfud MD Beberkan Pola Kecurangan Pemilu Zaman Orba, Singgung Istilah ABRI, Birokrasi, Golkar
-
Tiga Menteri Naik Motor Kampanye di UGM, Suarakan Keselamatan Berkendara
-
Jika Banding Irjen Sambo Diterima, Cukup Jokowi Turun Tangan dan Terbitkan Keppres
-
Jika Banding Ferdy Sambo Diterima Ini yang Harus Dilakukan Kapolri ke Presiden Jokowi
-
Kalau Banding Ferdy Sambo Diterima, Mahfud MD: Bisa Dibatalkan Jokowi Lewat Keppres
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Bidik Peningkatan Kunjungan Wisatawan Mancanegara, Pemkot Jogja Dorong Tambahan Direct Flight
-
Usai Viral Sebut Jokowi Bukan Alumni, Layanan LISA AI UGM Tak Bisa Digunakan
-
Gudeg Legend di Jogja Sediakan Makanan Gratis, Sajikan Menu Nusantara untuk Perantau Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Spesial Jumat Berkah untuk Warga Jogja: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
UGM Buka Peluang Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera