SuaraJogja.id - Organisasi Angkutan Darat (Oganda) menyebut kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) merupakan sebuah kabar gembira. Hal itu berkaitan dengan penyesuaian harga sewa dan tiket bus yang kini dapat ikut dinaikkan.
"Sebenarnya (harga BBM naik) jadi kabar gembira bagi kami. Sebab kalau kenaikan BBM semua masyarakat paham harga-harga lain ikut naik. Jadi kami bisa naikan tiket dan sewa," ujar Ketua Organisasi Angkutan Darat (Oganda) DIY V Hantoro dikonfirmasi Minggu (4/9/2022).
"Kalau enggak ada kenaikan BBM kan susah untuk kami menjelaskan ke masyarakat (kalau harga tiket dan sewa naik)," sambungnya.
Hantoro menuturkan bahwa penyesuaian harga sewa dan tiket itu berlaku bagi bus pariwisata serta bus trayek. Berdasarkan kesepakatan bersama, kenaikan harga sewa dan tiket itu akan berkisar di angka 18 hingga 22 persen.
Baca Juga: Wow! Hanya dari Kegiatan Ekstrakulikuler, Siswa SMK Ini Rakit Motor Listrik Berbiaya Murah
Kenaikan harga itu menyesuaikan tingginya harga BBM yang telah resmi dinaikkan pemerintah.
"Kami menyesuaikan kenaikan BBM yang sampai 32 persen. Makanya harga tiket dan sewa 18 sampai 22 persen. Misal tiket Rp100 ribu ya jadi Rp120 ribu," terangnya.
Ia menilai, kenaikan harga BBM berpotensi memberikan angin segar kepada pengusaha bus. Mengingat masyarakat yang akan berpikir menggunakan jasa angkutan umum.
Terlebih dengan perjalanan jauh untuk lebih menghemat pengeluaran dari segi bahan bakar. Namun, kata Hantoro, tidak menutup kemungkinan para pengguna mobil pribadi masih akan menjadi pesaingnya.
"Tetapi mungkin memang kalau di bawah jarak 100 kilometer itu kami masih saingan dengan pengguna mobil pribadi," tuturnya.
Baca Juga: Bakal Demo Tolak Kenaikan Harga BBM, Ini Kata Said Iqbal
Ditambahkan Hantoro, saat ini sebenarnya kondisi bus sudah jauh lebih baik dibanding beberapa waktu sebelumnya. Terlihat dari okupansi bus pariwisata khususnya saat akhir pekan sudah mencapai 100 persen.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo menyebut keputusan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) adalah pilihan terakhir pemerintah.
"Ini adalah pilihan terakhir pemerintah, yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian, dan sebagian subsidi BBM akan dialihkan untuk bantuan yang lebih tepat sasaran," kata Presiden Jokowi dalam konferensi pers di Istana Merdeka Jakarta, Sabtu (3/9/2022).
Presiden Jokowi menyampaikan pernyataan resmi tersebut dengan didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Dalam konferensi pers tersebut, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi pertalite dari Rp7.650,00 per liter menjadi Rp10 ribu/liter; solar bersubsidi dari Rp5.150,00/liter menjadi Rp6.800,00/liter; dan pertamax nonsubsidi dari Rp12.500,00/liter menjadi Rp14.500,00/liter yang berlaku sejak Sabtu, 3 September 2022, pukul 14.30 WIB.
Berita Terkait
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Diduga Keletihan, Kakek Asal Playen Ditemukan Tewas Tertelungkup di Ladang
-
Berhasrat Amankan Tiga Poin, Ini Taktik Arema FC Jelang Hadapi PSS Sleman
-
Para Kepala Daerah Terpilih Jalani Cek Kesehatan Jelang Pelantikan, Kemendagri Ungkap Hasilnya
-
Gali Potensi Buah Lokal, Dinas Pertanian Kulon Progo Gelar Heboh Buah
-
Bawa Celurit di Jalanan, 3 Remaja di Bantul Diamankan Warga