SuaraJogja.id - Bantuan sosial (bansos) yang diberikan pemerintah sebagai pengalihan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), menurut pernyataan Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara, dapat menurunkan tingkat kemiskinan.
Dia menjelaskan, penyaluran bansos sebesar Rp24,17 triliun dapat meningkatkan daya beli masyarakat, khususnya kelompok 40 persen ekonomi terbawah. Dengan itu, lanjutnya, bansos akan bisa menurunkan tingkat kemiskinan sebesar 0,3 basis poin (bp) menjadi 9 persen dari target 3 persen pada 2022.
"Karena kelompok yang 40 persen terendah, selain menanggung kenaikan harga BBM, juga digerojokin uang baru Rp24,17 triliun, maka estimasi kemiskinan akan turun. Jadi, diperkirakan nanti kemiskinan akan turun sekitar sekitar 0,3 bp, walaupun harga BBM naik," kata Wamenkeu Suahasil dalam kuliah umum di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan, meningkatnya daya beli masyarakat juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca Juga: Ribuan Driver Ojol Gelar Aksi, Tuntut Kenaikan Tarif dan Desak Turunkan Harga BBM
Dengan itu, menurut dia, target pertumbuhan ekonomi tahun ini yang sebesar 5,1 hingga 5,4 persen secara year on year (yoy) akan tercapai.
"Pertumbuhan ekonomi kita bayangkan akan tetap, antara 5,1 sampai 5,4 persen yoy. Walaupun harga naik, tapi ekonomi lagi maju banget," kata Wamenkeu Suahasil.
Selain itu dia menjelaskan, saat ini pertumbuhan ekonomi juga didorong adanya peningkatan mobilitas masyarakat setelah pandemi COVID-19.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo telah menyalurkan bansos sebesar Rp24,17 triliun sebagai upaya pengalihan anggaran subsidi BBM.
Bansos ini terbagi menjadi Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp12,4 triliun, Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar Rp9,6 triliun, dan subsidi transportasi dari Dana Transfer Umum (DTU) sebesar Rp2,17 triliun. [ANTARA]
Baca Juga: Giring Ganesha Sebut Kader PSI Siap Kawal Penyaluran BLT BBM
Berita Terkait
-
Kualitas BBM Penentu Tingkat GRK dan Pertumbuhan Ekonomi
-
Awas Salah Kebijakan! Tifatul Ingatkan Bahlil Soal Penertiban Solar Subsidi
-
Kehabisan Stok BBM, Begini Keadaan SPBU Shell Saat Inii
-
Ojol Dapat Subsidi BBM, Tapi Aturannya Ribet
-
Siap Demo Bahlil, 4 Juta Ojol Ancam Turun ke Jalan jika BBM Subsidi Dicabut
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Diduga Keletihan, Kakek Asal Playen Ditemukan Tewas Tertelungkup di Ladang
-
Berhasrat Amankan Tiga Poin, Ini Taktik Arema FC Jelang Hadapi PSS Sleman
-
Para Kepala Daerah Terpilih Jalani Cek Kesehatan Jelang Pelantikan, Kemendagri Ungkap Hasilnya
-
Gali Potensi Buah Lokal, Dinas Pertanian Kulon Progo Gelar Heboh Buah
-
Bawa Celurit di Jalanan, 3 Remaja di Bantul Diamankan Warga