Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Senin, 12 September 2022 | 19:39 WIB
Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Muhammad Saleh Mustafa (tiga kiri). ANTARA/HO/Penerangan Korem 172/PWY

SuaraJogja.id - Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Mayor Jenderal TNI Muhammad Saleh Mustafa, mengakui, 18 personel Batalion Infantri Raider 600/Modang akan diperiksa Sub Detasemen Polisi Militer Merauke terkait meninggalnya warga sipil di Kampung Mememu, Distrik Edera, Kabupaten Mappi, Papua.

"Ke-14 prajurit itu dijadwalkan tiba di Merauke Rabu (14/9)," kata Saleh, di Jayapura, Papua, Senin.

Di antara mereka adalah komandan pos, yang juga akan diperiksa karena Bruno Amenim Kimko meninggal dunia pada 30 Agustus lalu, saat berada di Pos Batalion Infantri Raider 600/Modang, yang tergabung dalam satuan tugas pengamanan perbatasan negara.

Sejauh ini, kata Saleh, belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut namun bila ada maka yang bersangkutan akan diproses hukum, walaupun sudah ada penyelesaian secara adat. "Kasusnya tetap diproses hukum," kata dia.

Baca Juga: DPR dan Pemerintah Sepakati Kota Sorong jadi Ibu Kota Provinsi Papua Barat Daya

Kimko diketahui berada di Pos Batalion Infantri Raider 600/Modang setelah ditahan bersama seorang rekannya, Norbertus Kanggun, yang juga dilaporkan cidera. Mereka ditahan di sana setelah ada laporan warga ke Pos TNI dan dibawa ke pos itu.

Jenazah Kimko dimakamkan 1 September lalu di TPU Kampung Mememu, Distrik Edera, Kabupaten Mappi.

Load More