SuaraJogja.id - Sebuah video pendek menunjukkan kepulan asap membumbung cukup tinggi di kawasan Kali Gendol kaki Gunung Merapi. Video tersebut sempat viral di media sosial Instagram beberapa hari lalu.
Diketahui video itu diunggah oleh akun @magelang_raya pada Minggu (18/9/2022) kemarin. Selain kepulan asap, terlihat masih ada sejumlah truk tambang dan beberapa orang yang beraktivitas di sekitarnya.
Terdengar pula dalam video tersebut beberapa orang yang berteriak-teriak melihat hal tersebut. Dalam unggahan itu disebutkan bahwa asap itu disebabkan oleh batu besar yang menggelinding dari Gunung Merapi.
Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso membenarkan peristiwa itu. Berdasarkan keterangan yang diterima pihaknya, kejadian itu berlangsung pada Sabtu (17/9/2022) lalu.
Baca Juga: Pahitnya Nasib Kopi Merapi: Dihantui Wedhus Gembel, Dirusak Pemanasan Global
"Terkait dengan video letupan asap di Kali Gendol, dapat kami sampaikan bahwa berdasarkan keterangan relawan dan penambang, kejadian tersebut benar terjadi pada hari Sabtu (17/09/2022)," kata Agus saat dikonfirmasi awak media, Selasa (20/9/2022).
Disampaikan Agus bahwa kejadian tersebut bukan merupakan peristiwa awan panas guguran dari puncak Gunung Merapi. Melainkan letupan dari gas sisa endapan awan panas guguan yang sudah terjadi pada tanggal 9-10 Maret 2022 lalu.
"Jadi peristiwa tersebut bukan kejadian awan panas guguran. Namun letupan gas sisa endapan awan panas guguran tanggal 9-10 Maret 2022 lalu," terangnya.
Dalam kesempatan ini, Agus mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di daerah potensi bahaya. Serta senantiasa untuk dapat mengikuti rekomendasi dari BPPTKG dan BPBD setempat.
Meskipun tak ada luncuran awan panas guguran dalam beberapa waktu terakhir, lava dan kegempaan masih terus terjadi.
Baca Juga: The World of Landmark Merapi Park, Wisata Yogyakarta Serasa Keliling Berbagai Negara
Diketahui bahwa status Gunung Merapi pada tingkat Siaga atau Level III itu sudah berlangsung sejak 5 November 2020 lalu hingga saat ini.
Sedangkan gunung api yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu memasuki fase erupsi sejak tanggal 4 Januari 2021. Saat itu ditandai dengan munculnya kubah lava di tebing puncak sektor barat daya dan di tengah kawah.
Agus menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km. Lalu untuk Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Lagi Tren Joget THR: Apakah Terinspirasi dari Tarian Yahudi?
-
Viral Denny Landzaat Fasih Bahasa Indonesia di Maluku, Shin Tae-yong Kena Sindir
-
Viral, Apakah Ada Doa Mengusir Tamu Agar Cepat Pulang?
-
Viral! Wanita Ini Punya Cara Jitu Bungkam Pertanyaan 'Nyinyir' saat Lebaran, Kaosnya Bikin Ngakak!
-
6 Rekomendasi Tempat Wisata Viral di Bandung, Cocok untuk Liburan Keluarga
Terpopuler
- Kode Redeem FF 2 April 2025: SG2 Gurun Pasir Menantimu, Jangan Sampai Kehabisan
- Ruben Onsu Pamer Lebaran Bareng Keluarga Baru usai Mualaf, Siapa Mereka?
- Aib Sepak Bola China: Pemerintah Intervensi hingga Korupsi, Timnas Indonesia Bisa Menang
- Suzuki Smash 2025, Legenda Bangkit, Desain Makin Apik
- Rizky Ridho Pilih 4 Klub Liga Eropa, Mana yang Cocok?
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Lancar Main Free Fire, Terbaik April 2025
-
9 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Lancar Main Game, Terbaik April 2025
-
Seharga Yamaha XMAX, Punya Desain Jet: Intip Kecanggihan Motor Listrik Masa Depan Ini
-
Demi Jay Idzes Merapat ke Bologna, Legenda Italia Turun Gunung
-
Misi Mathew Baker di Piala Asia U-17 2025: Demi Negara Ibu Tercinta
Terkini
-
Harga Kebutuhan Pokok di Kota Yogyakarta Seusai Lebaran Terpantau Stabil
-
Tiga Wisatawan Terseret Ombak di Pantai Parangtritis, Satu Masih Hilang
-
Cerita UMKM Asal Bantul Dapat Pesanan dari Amerika di Tengah Naiknya Tarif Impor Amerika
-
Diserbu 110 Ribu Penumpang Selama Libur Lebaran, Tiket 50 Perjalanan KA YIA Ludes
-
Kilas DIY: Bocah Jabar Nekat Curi Motor di Bantul hingga Penemuan Mayat di Sungai Progo