Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Selasa, 20 September 2022 | 15:10 WIB
Kicauan Musni Umar soroti video yang diunggah ulang tentang kejadian penganiayaan. [Musni Umar / Twitter]

SuaraJogja.id - Sebuah video yang memperlihatkan seorang pria dihajar saat sedang duduk bersimpuh viral di media sosial. Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar sempat menyebut perilaku sosok yang menganiaya itu sebagai PKI.

Dalam video yang diunggah ulang oleh Musni Umar dari unggahan akun Twitter @Mencaricinta99 terlihat seorang pria yang sedang duduk bersimpuh tiba-tiba ditendang kepalanya oleh seseorang di belakangnya.

Saat pria itu tersungkur, ia berulang kali mendapat tendangan di bagian kepala. Bahkan tak sampai di situ, pria tersebut juga sempat dicambuk menggunakan selang.

Sementara tampak sejumlah orang yang di belakangnya hanya bisa melihat tanpa berbuat apa-apa, atau bahkan menolong pria malang itu.

Baca Juga: Ngaku Beli Pertalite, Musni Umar 'Dirujak' Publik: Rektor Pakai BBM Subsidi Nggak Malu?

Video yang diunggah akun @Mencaricinta99 itu kemudian diunggah ulang oleh Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar. Ia pun membubuhkan keterangan menanggapi video penganiayaan tersebut.

"Perilaku PKI. Orang baru selesai shalat dihajar. Para pemuda hanya diam tidak bantu. Pemuda tempe," tulisnya.

Unggahan itupun menarik perhatian publik. Tapi tak sedikit yang meminta agar video itu segera dihapus lantaran peristiwa penganiayaan itu bukan terjadi di Indonesia melainkan di Thailand.

"Bapak itu di Thailand bukan di +62. Apus aja pak lebih baik jangan terkecoh accun umpan lambung, blockir aja pak semoga bapak sehat dan sukses selalu, amin," kata tam*****

"Hapus pak," kata we****

Baca Juga: Tak Terima Disebut Profesor Gadungan, Rektor UIC Musni Umar Seret Nama Wapres Maruf Amin

"Maaf pak kalo belum jelas benar informasinya jangan berkomentar seperti ini," kata kents*****

"ITu kejadian bukan di kita loh pak," kata cep disertai link berita yang menerangkan bahwa peristiwa penganiayaan itu bukan terjadi di Indonesia.

Load More