Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Senin, 03 Oktober 2022 | 15:28 WIB
Objek wisata Kebon Empring terendam banjir. [Kontributor / Julianto]

SuaraJogja.id - Hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur kawasan DIY sejak dua hari terakhir mengakibatkan banjir dan tanah longsor. Banjir di antaranya melanda di kawasan wisata Kebon Empring Piyungan. Sedangkan tanah longsor terjadi di beberapa titik di kawasan Piyungan dan Gunungkidul

Terlepas dari bencana akibat guyuran hujan, bencana lain yang tak kalah tengah jadi sorotan yakni bencana di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang usai terpapar gas air mata dan terjebak di dalam stadion usa laga Arema Fc kontra Persebaya Surabaya. 

Peneliti Budaya Fans Sepakbola Fajar Junaedi menilai tragedi di Kanjuruhan itu tak lepas dari sengkarut pengelolaan kompetisi sepak bola di tanah air. Panpel pun dituding jadi salah satu biang keroknya. 

Sementara itu, Polda DIY terus mendalami cuitan akun Twitter Polsek Srandakan yang diduga mengeluarkan tulisan tak pantas menanggapi tragedi di Stadion Kanjuruhan. Dugaan awal cuitan itu merupakan ulah peretas.

Baca Juga: Ada Perwira Polisi Turut Diperiksa Propam dan Itsus Terkait Targedi Kanjuruhan Malang

1. DIY Diguyur Hujan Intensitas Tinggi, Sejumlah Obyek Wisata di Bantul Kebanjiran

Objek wisata Kebon Empring terendam banjir. [Kontributor / Julianto]

Hujan deras melanda kawasan DIY berlangsung cukup dan berdurasi lama memicu beberapa sungai dan saluran air meluap. Sejumlah objek wisata yang berada di pinggir sungai terendam banjir. Meski tidak ada korban jiwa, namun sejumlah fasilitas rusak.

Kepala Seksi Promosi dan Informasi Data Dinas Pariwisata Bantul, Markus Purnomo Adi mengatakan, beberapa obyek wisata yang terendam banjir di antaranya ada di Kapanewon Piyungan, Pleret dan Jetis. Obyek wisata ini berada di pinggir sungai Gawe, Opak ataupun Gajah Uwong.

Baca selengkapnya

2. Hujan Deras Terjang DIY, Picu Longsor di Berbagai Titik di Gunungkidul

Baca Juga: Berlinang Air Mata, Bos Arema Gilang Juragan 99 Berjanji Akan Tanggung Jawab

Ilustrasi bencana longsor yang terjadi akibat hujan deras. [ANTARA/HO-Polres Merangin]

Sejumlah titik di Kabupaten Gunungkidul longsor usai terjadi hujan deras yang melanda kawasan Gunungkidul sejak Minggu (2/10/2022) siang hingga Senin (3/10/2022) pagi. Longsor tersebut bahkan menimpa sebuah bangunan sekolah, meskipun kerusakannya tidak begitu parah.

Panewu Patuk, Martono Imam Santosa menambahkan, hujan deras berlangsung cukup lama menerpa hampir semua wilayah Kapanewon Patuk. Akibatnya dua peristiwa tanah longsor melanda Kapanewon ini. Semuanya ada di Kalurahan Pengkok namun skalanya tidak terlalu besar.

Baca selengkapnya

3. Jogja Police Watch Kecam Keras Komentar Akun Twitter Polsek Srandakan Terkait Peristiwa di Kanjuruhan: Sungguh Memalukan

Seorang warga melintas di samping mobil yang terbakar pasca kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (2/10/2022). Polda Jatim mencatat data sementara korban jiwa dalam kejadian tersebut berjumlah 127 orang dan 13 kendaraan rusak. [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto]

Soroti komentar tidak pantas dari akun twitter resmi Polsek Srandakan, Jogja Police Watch (JPW) mengecam keras jika ditemukan kesalahan dari pengelola akun tersebut.

Seperti diketahui pada Minggu (2/10/2022) dini hari akun Polsek Srandakan menuliskan komentar tidak layak seperti "modyar",  "salut sama pak tentara, musnahkan", "gek do belani opo koe ki", dan "nek anarkis tawuran dalam lapangan trs kepiye cak".

Baca selengkapnya

4. Dalami Soal Cuitan Tak Pantas Akun Polsek Srandakan Terkait Tragedi Kanjuruhan, Tim Cyber Polda DIY Duga Ada Peretasan

Tembakan gas air mata ke arah tribun penonton di Kanjuruhan Malang [Foto: Twitter]

Beberapa waktu lalu akun Twitter resmi Polsek Srandakan menuai sorotan hingga kecaman lantaran mencuit kalimat tak pantas merespon tragedi di Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang. Menyikapi hal itu, tim cyber Polda DIY bergerak cepat melakukan penyelidikan. 

Seperti diketahui pada Minggu (2/10/2022) dini hari akun Polsek Srandakan menuliskan komentar tidak layak seperti "modyarrr", "salut sama pak tentara, musnahkan", "gek do belani opo koe ki", dan "nek anarkis tawuran dalam lapangan trs kepiye cak".

Baca selengkapnya

5. Soroti Tragedi Kanjuruhan, Peneliti Budaya Fans Sepakbola Fajar Junaedi: Sengkarut dari Berbagai Aspek

tangkapan layar video penonton terjebak di pintu keluar Stadion Kanjuruhan. [Instagram]

Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sekaligus peneliti budaya fans sepakbola, Fajar Junaedi menyoroti sejumlah hal dibalik tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022) kemarin. Menurutnya ada berbagai aspek yang menyebabkan ratusan nyawa suporter melayang tersebut. 

"Tragedi Kanjuruhan merupakan sengkarut dari berbagai aspek, tidak hanya dari satu aspek saja," kata Fajar, Senin (3/10/2022).

Baca selengkapnya

Load More