SuaraJogja.id - Hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur kawasan DIY sejak dua hari terakhir mengakibatkan banjir dan tanah longsor. Banjir di antaranya melanda di kawasan wisata Kebon Empring Piyungan. Sedangkan tanah longsor terjadi di beberapa titik di kawasan Piyungan dan Gunungkidul.
Terlepas dari bencana akibat guyuran hujan, bencana lain yang tak kalah tengah jadi sorotan yakni bencana di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang usai terpapar gas air mata dan terjebak di dalam stadion usa laga Arema Fc kontra Persebaya Surabaya.
Peneliti Budaya Fans Sepakbola Fajar Junaedi menilai tragedi di Kanjuruhan itu tak lepas dari sengkarut pengelolaan kompetisi sepak bola di tanah air. Panpel pun dituding jadi salah satu biang keroknya.
Sementara itu, Polda DIY terus mendalami cuitan akun Twitter Polsek Srandakan yang diduga mengeluarkan tulisan tak pantas menanggapi tragedi di Stadion Kanjuruhan. Dugaan awal cuitan itu merupakan ulah peretas.
Baca Juga: Ada Perwira Polisi Turut Diperiksa Propam dan Itsus Terkait Targedi Kanjuruhan Malang
1. DIY Diguyur Hujan Intensitas Tinggi, Sejumlah Obyek Wisata di Bantul Kebanjiran
Hujan deras melanda kawasan DIY berlangsung cukup dan berdurasi lama memicu beberapa sungai dan saluran air meluap. Sejumlah objek wisata yang berada di pinggir sungai terendam banjir. Meski tidak ada korban jiwa, namun sejumlah fasilitas rusak.
Kepala Seksi Promosi dan Informasi Data Dinas Pariwisata Bantul, Markus Purnomo Adi mengatakan, beberapa obyek wisata yang terendam banjir di antaranya ada di Kapanewon Piyungan, Pleret dan Jetis. Obyek wisata ini berada di pinggir sungai Gawe, Opak ataupun Gajah Uwong.
2. Hujan Deras Terjang DIY, Picu Longsor di Berbagai Titik di Gunungkidul
Baca Juga: Berlinang Air Mata, Bos Arema Gilang Juragan 99 Berjanji Akan Tanggung Jawab
Sejumlah titik di Kabupaten Gunungkidul longsor usai terjadi hujan deras yang melanda kawasan Gunungkidul sejak Minggu (2/10/2022) siang hingga Senin (3/10/2022) pagi. Longsor tersebut bahkan menimpa sebuah bangunan sekolah, meskipun kerusakannya tidak begitu parah.
Panewu Patuk, Martono Imam Santosa menambahkan, hujan deras berlangsung cukup lama menerpa hampir semua wilayah Kapanewon Patuk. Akibatnya dua peristiwa tanah longsor melanda Kapanewon ini. Semuanya ada di Kalurahan Pengkok namun skalanya tidak terlalu besar.
3. Jogja Police Watch Kecam Keras Komentar Akun Twitter Polsek Srandakan Terkait Peristiwa di Kanjuruhan: Sungguh Memalukan
Soroti komentar tidak pantas dari akun twitter resmi Polsek Srandakan, Jogja Police Watch (JPW) mengecam keras jika ditemukan kesalahan dari pengelola akun tersebut.
Seperti diketahui pada Minggu (2/10/2022) dini hari akun Polsek Srandakan menuliskan komentar tidak layak seperti "modyar", "salut sama pak tentara, musnahkan", "gek do belani opo koe ki", dan "nek anarkis tawuran dalam lapangan trs kepiye cak".
4. Dalami Soal Cuitan Tak Pantas Akun Polsek Srandakan Terkait Tragedi Kanjuruhan, Tim Cyber Polda DIY Duga Ada Peretasan
Beberapa waktu lalu akun Twitter resmi Polsek Srandakan menuai sorotan hingga kecaman lantaran mencuit kalimat tak pantas merespon tragedi di Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang. Menyikapi hal itu, tim cyber Polda DIY bergerak cepat melakukan penyelidikan.
Seperti diketahui pada Minggu (2/10/2022) dini hari akun Polsek Srandakan menuliskan komentar tidak layak seperti "modyarrr", "salut sama pak tentara, musnahkan", "gek do belani opo koe ki", dan "nek anarkis tawuran dalam lapangan trs kepiye cak".
5. Soroti Tragedi Kanjuruhan, Peneliti Budaya Fans Sepakbola Fajar Junaedi: Sengkarut dari Berbagai Aspek
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sekaligus peneliti budaya fans sepakbola, Fajar Junaedi menyoroti sejumlah hal dibalik tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022) kemarin. Menurutnya ada berbagai aspek yang menyebabkan ratusan nyawa suporter melayang tersebut.
"Tragedi Kanjuruhan merupakan sengkarut dari berbagai aspek, tidak hanya dari satu aspek saja," kata Fajar, Senin (3/10/2022).
Berita Terkait
-
Banjir Bandang Spanyol 226 Jiwa Melayang, Ekonomi Terpuruk Rp342 Triliun
-
Pj Gubernur Jakarta Ungkap Cerita Gibran Dadakan Blusukan ke Lokasi Banjir Rob: Meski Air Mulai Kering, Beliau...
-
Tinggal di Komplek Elit, Depan Rumah Fateh Halilintar Tetap Kebanjiran
-
Banjir Rob Rendam Pemukiman di Muara Angke
-
Serem! Video Ulat Jati 'Kuasai' Jalanan Gunungkidul, Benarkah Musim Ulat Tiba?
Tag
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Tax Amnesty Dianggap Kebijakan Blunder, Berpotensi Picu Moral Hazard?
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
Terkini
-
Viral Video Truk Buang Sampah Ilegal di Hutan Gunungkidul, WALHI Desak Pemda DIY Bertindak
-
Timses Pede Heroe-Pena Menang Pilkada Yogyakarta, Target 40 Persen Suara Terkunci
-
Mary Jane Bisa Kumpul Keluarga, Buat Pesan Menyentuh sebelum Keluar dari Lapas Jogja
-
Menteri LH Marah soal Sampah, 5 Truk dari Jogja Tertangkap Basah Buang Limbah di Gunungkidul
-
Anggaran Sampah Jogja Terungkap, hanya 40 Persen dari Rp96 Miliar untuk Atasi Timbunan