SuaraJogja.id - Berita resmi dari web polri.go.id tentang Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur menuai kritik dari warganet. Tangkapan layar berita tersebut diunggah akun Twitter @txtdrpemerintah, Selasa (4/10/2022).
Menelusuri link berita yang dibagikan akun tersebut, saat ini tidak bisa diakses.
Artikel dari Polri tersebut berjudul "Yang Luput Perhatian Publik dari Tragedi Kanjuruhan". Diunggah pada tanggal 3 Oktober 2022, pukul 09.05 WIB. Berikut ini kutipan artikel dari tangkapan layar yang ditampilkan akun tersebut.
"Kecewa karena tim kesayangan menelan kekalahan dari lawannya merupakan sesuatu yang wajar. Namun menjadi tidak wajar bahkan berakibat buruk, bila kekecewaan itu dilampiaskan dengan perilaku atau tindakan anarkhis. Apa lagi sampai mengejar dan mengancam para pemain. Tindakan anarkhis seperti itu tidak bisa dibenarkan,"
Baca Juga: Kepala YLBHI Serukan Reformasi Birokrasi Polri Pasca Tragedi Kanjuruhan
"Oleh karena itu wajar pula bila kemudian personel kepolisian bertindak segera untuk menghentikan aksi anarkhis sebagian suporter Aremania yang meyerbu kedalam lapangan hijau dan mengejar para pemain usai laga Arema FC kontra Persebaya."
Warganet menuding artikel tersebut sebagai sebuah pembelaan atas tragedi Stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur.
"Masih bela diri juga, hebat bener institusi coklat ini," tulis Muzaki.
"Hilang ratusan nyawa masih bilang wajar," tulis Fajri Bacthiar.
"Pertanyaan saya, kenapa arah tembakan gas air mata ke atas, di area tribun penonton, kenapa tidak diarahkan ke bawah tribun atau area lapangan yg dimana aremania nyata turun lapangan," tulis Aka.
Baca Juga: Jokowi Beri Santunan Sebesar 50 Juta Korban Tragedi Kanjuruhan
"Sumpah ni mereka beneran pede nulis begini? Harusnya berani catut juga dong nama penulisnya," tulis Dicky.
"Tolonglah pak polisi, sebelum tulisanya dimuat, mbok ya dijadikan kalimat efektif dulu ini dicek duluu ada tulisan yg dobel kalimat karena copas tidak wkwk," tulis warganet lainnya.
"Secara langsung Polri mengakui bahwa mengetahui pelarangan aturan gas air mata oleh FIFA tapi tetap melakukan penembakan gas air mata juga Polri mengakui jika menembakkan gas airmata ke tribun yang berisi banyak penonton. So..." tulis Wahyu.
"Tulisannya jelek dan bertele tele," kecam warganet lainnya.
"Gue nyari yg ngetik tapi ga ada, tulisannya jelek masa tampil di website pemerintah ketikannya begitu, pdhl dibayar pake Pajak Rakyat. Anarkis ditulis anarkhis?" sebut Khafid Iqbal.
Kontributor : Ismoyo Sedjati
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 9 Rekomendasi HP Murah Rp 1,5 Jutaan di Juni 2025, Duet RAM 8 GB dan Memori 256 GB
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Kapasitas 8 Orang, Kursi Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Rudiantara Sentil OJK Soal Aturan 'Saklek' Pinjol: Jangan Terlalu Kencang, Nanti Mati!
-
PSSI Sebut Persija Tak Penuhi 'Syarat' Ikut Piala Presiden 2025: Kita Tak Pilih-pilih
-
Perbandingan Spesifikasi iQOO Z10 vs Infinix GT 30 Pro, Duel HP Gaming 4 Jutaan
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Here We Go! Ole Romeny Cs Main di Piala Presiden 2025: Ini Jadwalnya
Terkini
-
Masa Depan Transportasi Pelajar Bantul: 3 Bus Sekolah Baru Segera Hadir, Apa Dampaknya?
-
Gaya Hidup Bikin Boncos? Ini Jurus Ampuh Mahasiswa Bebas dari Pinjol & Raih Ketahanan Finansial
-
Sambut Mandiri Jogja Marathon (MJM) 2025, Bank Mandiri Tebar Cashback hingga Diskon Belanja
-
Covid-19 Mengintai Lagi? Bandara YIA Siaga Penuh, Ini Langkahnya
-
Kasus Covid-19 Muncul Lagi di Jogja, Dinkes Pastikan Situasi Terkendali