
SuaraJogja.id - Kendati belum mengumumkan nama calon presiden (capres) pada 2024 mendatang, PDI Perjuangan sudah terus bergerak menjalin komunikasi dengan partai politik (parpol) lain. Tidak terkecuali parpol pengusung Jokowi di Pilpres 2019 lalu.
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa komunikasi dengan parpol lain sudah dilakukan oleh PDI Perjuangan sejak beberapa waktu lalu. Terdekat, partai berlogo banteng moncong putih itu akan menyambangi PPP.
"Kan kemarin sudah, Gerindra sudah, PKB sudah, Golkar sudah, ke depan kita juga akan komunikasi dengan partai yang lain, ya seperti PPP, apalagi PPP kan kita tetangga, dialog kan penting," ujar Hasto kepada awak media di Fisipol UGM, Senin (10/10/2022).
Mengingat memang pentingnya dialog antar parpol tersebut untuk bisa menghasilkan kerja sama terbaik, kata Hasto, sejauh ini komunikasi dengan berbagai parpol lain itu masih menunjukkan tren positif.
Baca Juga: Ramai Sebutan Nasdrun Setelah Nasdem Pilih Anies Baswedan Jadi Bakal Capres
"Positif trennya karena dialog itu kan kita berbicara berbagai persoalan masalah bangsa dan negara," ucapnya.
Tak ingin ambil pusing menanggapi sejumlah parpol yang sudah berkoalisi terlebih dulu. PDI Perjuangan, kata Hasto, lebih memilih berfokus untuk membangun koalisi secara kokoh hingga ke depan nanti.
"Ya kalau ke PDI Perjuangan kerja sama itu harus bertahan lama, kerja sama itu bukan sesaat. Maka mengapa kami kok terus mengawal partai-partai yang mendukung Pak Jokowi," tandasnya.
Terkait capres yang diusung PDIP sendiri, Hasto menyebut baru akan mengumumkan nama calon presiden (capres) yang diusung pada Juni 2023. Ia berkaca pada pengalaman ketika Jokowi dan KH Maruf Amin dicalonkan.
"Kalau kita lihat pengalaman, Pak Jokowi diumumkan pada 6 Maret 2014 oleh ibu Mega. Dan pemilunya pada bulan Juni 2014. Sehingga kalau analoginya begitu, ya kira-kira Juni tahun depan, pas bulan Bung Karno, di situ (umumkan calon presiden)," kata Hasto dalam diskusi Election Corner yang diselenggarakan Fisipol UGM.
Baca Juga: Diusung Jadi Capres, Ganjar Malah Tak Tahu PSI, Pengamat: Jadi PSI Itu Partai Sopo Iku?
"Meskipun semuanya akan diputuskan oleh Ibu Mega. Beliau meminta semua bersabar dan fokus pada pemulihan ekonomi," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Analis Bongkar Alasan PDIP Belum Juga Gelar Kongres hingga Pertengahan April
-
Soal Peluang PDIP Gabung Pemerintahan, Golkar: kalau Bersama-sama Alhamdulillah
-
Bantah Dukung 02, Larissa Chou Tegas Tak Pernah Kampanyekan Paslon Mana Pun
-
Psikolog Politik Bongkar Strategi Framing di Balik Pernyataan Projo Soal Jokowi dan PDIP
-
Jokowi Vs PDIP Makin Panas, Puan Minta Semua Tahan Diri: Ingat Ini Bulan Ramadan
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu