Biar Enggak Pegal, Pekerja Ini Punya Cara Unik Aduk Es Teh

SuaraJogja.id - Setiap orang punya cara sendiri-sendiri untuk melakukan kegiatannya, ada yang melakukannya dengan cara sederhana ada pula yang juga dengan cara biasa. 

Sama halnya dengan salah satu warganet dalam video viral yang diunggah di akun @bydagelan di media sosial Instagram berikut ini. 

Dalam video tersebut terlihat seorang warganet tengah mengaduk teh hangat agar campuran air dan gula di dalamnya dapat tercampur dengan baik. 

Namun salah satu temannya memiliki cara yang berbeda saat mengaduk teh miliknya, tak seperti temannya pria yang satu ini menggunakan alat bekerjanya untuk mengaduk teh. 

Terlihat dalam video tersebut, pria ini menggunakan bor untuk mengaduk teh buatannya agar tak perlu lagi tangannya dan terlalu lama untuk mengaduk teh. 

Pria ini menyambungkan sendok dengan alat bor dan diletakkan di dalam gelas tersebut. Saat bor tersebut dinyalakan nantinya sendok akan berputar dengan sendirinya sampai gula larut dalam air. 

Cara mengaduk teh dengan bor ini lantas membuat warganet salfok karena tidak biasa dan terlalu nyeleneh. 

Karena car amengaduknya yang cukup kencang dengan bor, air teh yang ada di gelasnya ini banyak yang tumpah. 

Unggahan seorang pekerja yang mengaduk teh dengan bor ini lantas viral dan mendapatkan berbagai komentar dari warganet.

Baca Juga: Menyesal dan Ingin Minta Maaf pada Orang Tua Tapi Sudah Meninggal? Begini Penjelasan Buya Yahya

“Pass. Karatnya rontok semua, langsung mengandung zat besi,” tulis salah satu warganet. 

“Extra karat,” tulis komentar salah satu warganet. 

“Nitip aduk adonan kue bang,” komentar salah satu warganet di Instagram. 

“Btw gua juga pernah,” curhat salah satu warganet. 

“Ketika anak teknik mesin mengaduk teh,” komentar warganet lainnya. 

“Aduk gelas yg kreatif,” tulis warganet di kolom komentar. 

“Agak laen bilau ini,” komentar warganet di Instagram. 

Unggahan video seorang pria yang mengaduk teh dengan bor ini lantas viral dan mendapatkan lebih dari 21 ribu likes. 

Kontributor : Dinar Oktarini