SuaraJogja.id - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang telah memasuki musim penghujan. Hal itu ditandai dengan intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa waktu terakhir.
Masyarakat diminta untuk tetap waspada dalam setiap kesempatan. Deteksi dini bencana pun diperlukan untuk lebih memberi kesempatan semua pihak meminimalisir dampak bencana tersebut.
Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD DIY Lilik Andi Aryanto menuturkan sebenarnya deteksi dini bencana bisa dilakukan oleh masyarakat. Termasuk misalnya potensi munculnya fenomena tanah longsor di sejumlah titik.
Deteksi dini tanah longsor sendiri juga dapat diketahui dari beberapa hal. Salah satunya dengan mengamati intensitas dan durasi hujan yang terjadi dalam periode waktu tertentu.
"Kalau intensitas hujan lebat terjadi terus menerus selama lebih 2 jam. Sebaiknya masyarakat di lereng-lereng untuk menjauhi lereng tersebut," kata Lilik, Sabtu (5/11/2022).
Selanjutnya, langkah yang bisa dilakukan adalah melihat kondisi tanah di sekitarnya. Jika muncul rekahan maka segera untuk meninggalkan tempat itu dan melapor.
"Kemudian jika sudah muncul rekahan pada permukaan tanah ini segera lapor perangkat desa atau ke BPBD setempat," ucapnya.
Jika saat berkendara, kata Lilik, masyarakat diminta untuk menepi terlebih dahulu. Apabila memang intensitas hujan tinggi dengan durasi yang cukup lama.
Untuk sejumlah titik ruas jalan yang berpotensi longsor sendiri, pihaknya memastikan selalu berkoordinasi dengan Dinas PUP-ESDM DIY serta BPBD DIY kabupaten/kota masing-masing.
Baca Juga: Larung COVID-19, BPBD DIY Sebarkan Gunungan Prokes di Teras Malioboro 1
Sejumlah relawan baik dari Desa Tangguh Bencana (Destana) hingga forum relawan masyarakat juga terus diaktifkan. Termasuk dengan melakukan mitigasi pada saat terjadi bencana.
Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah memetakan sejumlah ruas jalan rawan longsor di wilayah DIY. Ruas-ruas jalan itu tersebar di kabupaten yang ada.
Sejumlah ruas jalan provinsi yang rawan longsor itu di antaranya berada di Kabupaten Bantul, ruas Imogiri-Dodotan, lalu ruas Patuk-Terong dan ruas Palbapang-Samas.
Kemudian untuk di Kulon Progo ruas jalan provinsi rawan longsor itu berada di ruas Dekso-Samigaluh-Magerharjo, lalu ruas Tegalsari-Klepu, serta ruas Demen-Glagah. Serta di wilayah Hargomulyo, Gunungkidul.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Libur Akhir Tahun, Bandara YIA Bersiap Hadapi Lonjakan Ratusan Ribu Penumpang
-
5 Juta Wisatawan Diprediksi Masuk Jogja Saat Nataru, Titik Rawan Kecelakaan Perlu Diwaspadai
-
Menjaga Nada dari Pita: Penjual Kaset Terakhir di Beringharjo yang Bisa Kuliahkan Tiga Anaknya
-
Antisipasi Arus Tersendat saat Nataru, Kontraktor Tol Jogja-Solo Lebarkan Akses dan Tambal Jalan
-
The 101 Yogyakarta Tugu Rayakan Festive Season Lewat Lelana Biruma, Angkat Tema Laut dan Lingkungan