SuaraJogja.id - Jajaran Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY) menetapkan satu orang sebagai tersangka kepemilikan senjata tajam, dari total 11 remaja ditangkap pada Minggu (20/11/2022) dini hari.
Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto mengungkap, satu orang itu berinisial DYP (19) warga Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman.
"Sudah dilakukan penahanan. Peran yang bersangkutan yakni membawa gir, diikat tali atau sabuk karate," tuturnya, Selasa (22/11/2022).
Yuli mengungkap, untuk 10 orang lainnya masih didalami perannya masing-masing dengan bantuan saksi ahli.
Baca Juga: Pernikahan Kaesang-Erina Berpotensi Digelar di Yogyakarta, Polda DIY Siapkan Pengamanan
Sebanyak 11 orang ini ditangkap jajaran Polda DIY sekitar kawasan Condongcatur pukul 00.30 WIB.
"Yang anak-anak di bawah umur ada yang bawa gembok diikat tali, ada yang bawa linggis," imbuhnya.
Bersama dengan para saksi ahli, selain mendalami peran mereka, Polda DIY juga mengkaji bisa tidaknya tindakan mereka itu dijerat dengan Undang-undang Kedaruratan No 12 tahun 1951 tentang Kedaruratan, yang memiliki ancaman penjara paling lama 10 tahun.
Dimintai keterangan secara terpisah, Kasatreskrim Polresta Sleman, AKP Ronny Prasadana mengatakan, pihak kepolisian di wilayahnya akan terus menjalankan langkah preventif untuk mencegah aksi kejahatan.
Cara itu juga semakin diterapkan secara intensif. Mengingat kejahatan jalanan saat ini tidak hanya dilakukan secara individual atau dalam satu kelompok, kepada pengendara lain. Melainkan juga berbentuk tawuran antar gank/kelompok.
Baca Juga: Beralih ke ETLE, Ditlantas Polda DIY Pastikan Sudah Tak Lakukan Tilang Manual
Sehingga, jajaran Sat Reskrim Polresta Sleman akan melakukan upaya penindakan hukum proporsional, bagi siapapun pelaku yang mencoba melakukan tindak pidana.
"Entah itu tawuran, janjian ataupun kejahatan dengan korban random. Anggota berseragam akan terus melakukan giat preventif, pencegahan, penindakan. Akan kami lakukan penegakan hukum," tegas Ronny.
Sebelum adanya penangkapan oleh Polda DIY, diberitakan pula bahwa jajaran Unit Reskrim Polsek Depok Timur menangkap sedikitnya 18 anak berstatus pelajar, Sabtu (12/11/2022) dini hari.
Di antara mereka, selain ditemukan gir, didapati pula telah menyimpan dan menggunakan senjata tajam (sajam) jenis clurit tanpa izin.
Kapolsek Depok Timur Kompol Endar Isnianto mengatakan, belasan anak tersebut diamankan pukul 02.00 WIB, ketika mereka sedang bersiap akan tawuran di area Ringroad Utara.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Jumlah Pemain Judi Online RI Tembus 8,8 Juta: 97 Ribu TNI/Polri, 80 Ribu Anak di Bawah Umur
-
Diduga Pacaran dengan Bocah di Bawah Umur, Aliando Bisa Terjerat Pasal Ini?
-
Sumber Kekayaan Aliando Syarief, Dikabarkan Pacari Anak di Bawah Umur
-
Meracau Saat Ditangkap, Pengadang Bus Transjakarta Ternyata Depresi Berat
-
Pelatih Futsal Cabuli Anak Didiknya, Diiming-imingi Tidak Dikeluarkan dari Tim
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Sunarso Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi