Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Rabu, 23 November 2022 | 14:50 WIB
Prancis Dihantui Kutukan Piala Dunia di Qatar/skysports

SuaraJogja.id - Akankah Prancis yang menyandang status juara Piala Dunia yang menjadi korban kutukan sang juara berikutnya? Didier Deschamps berhasil merebut mahkota empat tahun lalu di Rusia.

Sementara penampilan Prancis performanya naik turun setelah mereka berhasi merebut gelar juara Piala Dunia. Sejak saat itu, Mbappe dan kawan-kawan tersingkir di babak 16 besar di Euro tetapi memenangkan gelar Nations League tahun 2021.

Mereka pergi ke Piala Dunia 2022 di Qatar dengan keyakinan akan mempertahankan gelar juara Piala Dunia 2018 dengan kuat, meski bersaing dengan skuat yang dilanda cedera.

Prancis kehilangan duet lini tengah Paul Pogba dan N'Golo Kante, serta bek Presnel Kimpembe serta pemain yang ikut serta mengangkat trofi Piala Dunia tahun 2018, Christopher Nkunku.

Baca Juga: PPKM Jawa-Bali Diperpanjang, Masih Boleh Nobar Piala Dunia 2022 Apa Tidak Ya?

Terbaru Prancis harus rela kehilangan satu pemain pentingnya yang baru saja meraih penghargaan Ballon d'Or 2022, Karim Benzema akibat cedera yang dialami saat latihan bersama tim di Qatar.

Selain itu, keberangkatan skuat Prancis ke Piala Dunia 2022 di Qatar sekaligus ingin mengakhiri tren buruk yang dialami oleh empat negara dengan status juara Piala Dunia pada edisi sebelumnya. Di mana hal itu juga terjadi kepada skuat Prancis yang berhasil mengangkat trofi Piala Dunia pertamanya di tahun 1998.

Tren kutukan bagi tim status juara Piala Dunia pertama kali terjadi menimpa Prancis pada Piala Dunia tahun 2002 usai mereka menjadi juara pada edisi 1998.

Gagalnya Prancis untuk lolos dari fase grup Piala Dunia pada tahun 2002 menjadi catatan sejarah baru dalam perhelatan Piala Dunia. Pasalnya mereka menjadi tim pertama yang gagal lolos ke babak sistem gugur dengan status tim juara.

Kutukan tersebut lantas kembali terjadi kepada Italia. Keberhasilan mereka mengangkat trofi Piala Dunia pada tahun 2006 keempat kalinya usai tundukkan Prancis melalui adu penalti, ternyata tidak cukup untuk menjadi modal utama saat mengarungi Piala Dunia tahun 2010.

Baca Juga: Luka Modric Minta Timnas Kroasia Kubur Memori 2018, Fokus Piala Dunia 2022

Bahkan tim Azzuri berada dalam situasi terburuknya di ajang Piala Dunia edisi tersebut, pasalnya mereka menjadi juru kunci grup di bawah Salendia Baru dengan pertahanan yang cukup memalukan dan tak mampu meraih kemenangan walau sekali. Ini adalah pertama kalinya Italia gagal memenangkan pertandingan di Piala Dunia.

Setelah Prancis dan Italia, giliran Spanyol yang harus menderita kutukan tim status juara Piala Dunia. Setelah berhasil mengangkat piala dalam pagelaran Piala Dunia tahun 2010 di Afrika, nasib Spayol tak jauh berbeda dengan Italia.

Kekuatan sepak bola Spanyol harus runtuh di Brasil pada Piala Dunia 2014, meski pada sebelumnya Spanyol berhasil mengawinkan gelar Euro dengan Piala Dunia. Namun mereka gagal lolos dari fase grup Piala Dunia Brasil.

Kutukan Piala Dunia ternyata tidak berhenti di Spanyol, hal serupa terjadi kepada Jerman. Setelah berhasil mengangkat trofi Piala Dunia untuk keempat kalinya pada tahun 2014 di Brasil, namun pasukan Joachim Low adalah tim yang berbeda di Piala Dunia Rusia empat tahun kemudian.

Pada pagelaran Piala Dunia 2018 di Rusia, Jerman gagal lolos ke babak sistem gugur, bahkan mirisnya mereka menempati juru kunci grup.

Lantas apakah kutukan serupa juga akan menimpa kekuatan Prancis di Piala Dunia Qatar kali ini setelah mereka berhasil menjuari ajang yang sama pada edisi sebelumnya?

Kontributor : Moh. Afaf El Kurnia

Load More