SuaraJogja.id - Jelang memasuki tahun politik 2024, konvoi kendaraan bermotor mulai kembali sering ditemui di berbagai wilayah. Konvoi dari massa pendukung salah satu partai politik (parpol) itu tak jarang menimbulkan kepadatan hingga kemacetan lalu lintas.
Dirlantas Polda DIY Kombes Pol Alfian Nurrizal memastikan penindakan hukum tetap akan dilakukan bagi para pengendara kendaraan bermotor yang tidak tertib berlalu lintas. Tidak terkecuali bagi mereka yang termasuk dalam massa yang melakukan konvoi.
Walaupun tilang dalam bentuk manual sudah tidak lagi diterapkan oleh kepolisian. Namun ada kamera electronic traffic law enforcement (ETLE) yang tetap mencatat berbagai pelanggaran lalu lintas itu.
"Jadi untuk peserta konvoi selalu diimbau patuh keselamatan, berkendara, termasuk lengkapi surat kendaraan semua, karena itu tercapture (ETLE) dan ditindak. Itu akan kita lakukan penegakkan hukum," kata Alfian saat dihubungi awak media, Senin (9/1/2023).
Selain itu, Alfian meminta peserta konvoi tetap tertib pada rambu dan marka jalan yang ada. Termasuk tidak melakukan perubahan standar kendaraan dalam hal ini knalpot brong yang itu menyalahi aturam dan mengganggu pengguna jalan lain.
"Semua terecord dan kita capture dan tentunya kita verifikasi dan validasi untuk dikonfirmasi," imbuhnya.
Disampaikan Alfian, pihaknya tidak semata-mata akan melakukan penegakkan hukum saja. Melainkan juga didukung dengan upaya preemtif dan preventif.
Mulai dari memberikan sejumlah edukasi hingga penyuluhan kepada masyarakat serta pengguna jalan. Hal itu ditujukan untuk meningkatkan kesadaran berlalu lintas semua pihak.
Aturan konvoi sendiri tetap mengacu pada Undang-undangan Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). Ia menambahkan bahwa konvoi sendiri wajib diberikan pengawalan dari pihak kepolisian.
Baca Juga: Kata Jokowi Soal Kasus Wiji Thukul Saat Kampanye 2014 Viral Lagi : Ya Dicari Biar Jelas
"Sebenarnya boleh konvoi tapi kita wajib memberikan pengawalan. Kita kawal, wajib kita lakukan pengawalan dan itu sudah kita kawal," ujarnya.
Pengawalan itu dilakukan juga untuk mengantisipasi gesekan yang berpotensi terjadi ketika massa konvoi bergerak.
"Tujuannya pengawalan itu adalah memberikan pengamanan artinya pengamanan itu supaya tidak terjadi, kemacatean, kecelakaan. Jadi intinya kamseltibcarlantas (keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas) lah, itu tujuannya pengawalan," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Viral Loyalis Ganjar Bagi-bagi Sembako Sambil Kampanye, Imam Shamsi Ali: Bukannya Dilarang Curi Start?
-
Uji Coba Sistem ETLE Statis di Jalan Daan Mogot, Polres Metro Tangerang Sebutkan Atasi Peningkatan Pelanggaran Lalin
-
Kata Jokowi Soal Kasus Wiji Thukul Saat Kampanye 2014 Viral Lagi : Ya Dicari Biar Jelas
-
Sumsel Bakal Tambah 52 ETLE Pada Tahun 2023, Ini Lokasinya
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik