Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 03 Februari 2023 | 23:18 WIB
Massa Forum Ukhuwah Islamiyyah (FUI) DIY menggelar aksi di kawasan Tugu Pal Putih Kota Yogyakarta, Jumat (3/2/2023). [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]

SuaraJogja.id - Massa Forum Ukhuwah Islamiyyah (FUI) DIY menggelar aksi di kawasan Tugu Pal Putih Kota Yogyakarta, Jumat (3/2/2023). Dalam aksinya mereka mengecam pembakaran Al Quran oleh tokoh politik sayap kanan Swedia, Rasmus Paludan. 

Berdasarkan pantauan SuaraJogja.id di lokasi, massa sudah mulai berkumpul di sekitar kawasan Tugu Jogja sejak pukul 13.04 WIB. Ribuan orang membawa berbagai atribut mulai dari bendera hingga sejumlah poster. 


Aksi tersebut dilangsungkan secara damai dengan tajuk "Aksi Bela Al-Qur'an". Mobil dengan dilengkapi pengeras suara pun diubah menjadi panggung orasi.


Ketua Presidium Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI), Syukri Fadholi dalam orasinya menyampaikan bahwa aksi ini digelar buntut dari pembakaran Al-Qur'an dan provokasi Islamofobia oleh Rasmus Paludan.

Baca Juga: Buntut Alquran Dibakar, Presiden Turki Erdogan Tolak Swedia Gabung ke NATO


"Kita melakukan gerakan aksi ini dalam rangka bela agama, bela Al-Qur'an," kata Syukri.


Ia mengatakan bahwa Al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam di seluruh dunia dan harus dihargai dan dihormati. Sedangkan apa yang dilakukan oleh Rasmus Paludan adalah sebaliknya.


"Maka barang siapa saja yang berani mencerca Al-Qur'an, menghina apalagi membakar Al-Qur'an maka dia sudah melawan Allah dan umat islam dan bangsa ini," tegasnya.


Dalam kesempatan ini, FUI turut menyerukan pernyataan sikap atas aksi Rasmus Paludan tersebut. Pertama, FUI bersama seluruh jajarannya mengutuk keras tindakan oleh politikus Swedia itu.


Selain itu pihaknya turut meminta Pemerintah Swedia segera melakukan tindakan hukum kepada yang bersangkutan. Sebab tindakan itu sudah melukai hati umat Islam.

Baca Juga: 'Sumpah' Presiden Erdogan Tak Akan Restui Swedia Gabung NATO Selama Masih Biarkan Pelecehan Terhadap Alquran


"Kedua kalau Swedia tidak lagi berani menyikapi semacam itu maka tentunya kita meminta agar Swedia diberikan sanksi oleh PBB karena Swedia sudah melanggar kesepakatan bersama tentang resolusi Islamofobia," paparnya.


Kemudian, lanjut Syukri, pihaknya meminta kepada Pemerintah RI dalam hal ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memanggil duta besar Swedia untuk Indonesia. Guna dimintai pertanggungjawabannya atas tindakan yang dilakukan Rasmus Paludan. 


"Apakah Swedia berani melakukan sikap kepada warga negaranya yang membakar Al-Qur'an itu. Kalau pemerintah Swedia tidak mau memanggil pelanggar hukum itu agar pemerintah RI memutuskan hubungan diplomatik dengan Swedia," cetusnya.


FUI tak lupa mengajak semua umat muslim di Indonesia untuk tetap menjaga semangat persaudaraan. Terlebih dalam melawan berbagai geraka provokasi Islamofobia yang ada.


Aksi berlangsung damai dan kondusif. Sebelum mengakhiri aksinya, massa juga menyempatkan untuk salat ashar berjamaah di kawasan Tugu. 

Load More