SuaraJogja.id - Yogyakarta diketahui pernah menjadi ibukota Indonesia pada 1948 pada 4 Januari 1946 hingga 17 Desember 1949. Dalam rentetan sejarah, Jakarta yang jatuh ke tangan Belanda pada 29 September 1945 pasca kemerdekaan Indonesia, Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan HB IX mengusulkan supaya ibu kota untuk sementara dipindahkan dari Jakarta ke Yogyakarta.
Namun sebagai bagian dari sejarah bangsa, mirisnya Yogyakarta tak memiliki museum Bung Karno. Hal ini berbeda dari kota-kota lainnya seperti Bandung Jawa Barat, Blitar Jatim hingga Bengkulu saat dia diasingkan.
Padahal selama kurun waktu tiga tahun sejak 1946 hingga 1049, Soekarno dan Muhammad Hatta berkantor di Yogyakarta. Mestinya banyak peninggalan dan situs sejarah yang bisa dijadikan isi Museum Bung Karno di kota ini.
"Kami rekomendasikan Pemda DIY untuk lebih peduli dengan situs sejarah. Bagaimanapun DIY sangat penting untuk perjalanan bangsa. Ibukota pernah berpindah ke Jogja yang tentu jadi sejarah panjang yang harusnya perlu diabadikan di museum," papar Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto dalam Napak Tilas Bung Karno, Jumat (17/02/2023).
Baca Juga: Kunjungan Kerja di Bali, Jokowi Sempatkan Diri Mampir ke RTH Taman Bung Karno
Eko mencontohkan, Bandung memiliki Gedung Indonesia Menggugat, Penjara Banceuy, Lembaga Permasyarakatan Sukamiskin yang menjadi sejarah keberadaan presiden pertama RI. Penjara Banceuy menjadi tempat penahanannya sewaktu ditangkap oleh Belanda akibat aktivitasnya di Partai Nasional Indonesia.
Sedangkan di LP Sukamiskin, Soekarno pernah ditahan karena konflik politik dengan penguasa Belanda. Di Gedung Indonesia Menggugat, Soekarno pernah menyampaikan pembelaan berjudul Indonesia Menggugat pada pemerintah kolonial.
Karenanya Eko meminta Pemda DIY untuk lebih peduli terhadap situs-situs sejarah. Keberadaan Museum Bung Karno di DIY bisa menjadi museum kebangsaan sebagai pelengkap Peraturan Daerah (perda) Pancasila Nomor 1 Tahun 2022 tentang Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan.
Museum Bung Karno itu menjadi salah satu cara mengkhidmati sejarah Bung Karno dan Pancasila untuk melengkapi Perda Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan. Apalagi sejarah perjuangan Bung Karno dan seluruh rekan bisa menjadi contoh generasi muda masa kini untuk menghadapi tantangan.
Dengan adanya Museum Bung Karno maka biar masyarakat luas bisa mengetahui Yogyakarta memiliki museum yang menyimpan sejarah bapak bangsa. Masyarakat dan wisatawan pun bisa menikmati semangat dan kenangan sejarah monumental yang pernah terjadi.
Baca Juga: Nongol di Acara PDIP, Ridwan Kamil Pamer Membangun Jabar Tanpa Lupakan Bung Karno
"Semangat juangnya tetap relevan untuk ditiru anak muda saat ini. Kami sudah ke Surabaya, lalu ke Ngawi, Bali juga Blitar ziarah makam Bung Karno untuk napak tilas perjalanan beliau. Hari ini kami ke gedung indonesia menggugat dan penjara banceuy untuk mengkhidmati perjuangan bung Karno dan tokoh bangsa lainnya," paparnya.
Berita Terkait
-
BNI Indonesias Horse Racing Triple Crown & Pertiwi Cup 2025 Garapan SARGA.CO Siap Pentas di Yogya
-
Cari Vila dengan Private Pool di Yogyakarta? Ini 7 Rekomendasi Terbaik
-
Alex Pastoor: Untungnya, Kami Berhasil Menang
-
Alasan Titiek Puspa Dilarang Pakai Rok saat Tampil di Istana, Ada Cerita Menarik di Baliknya
-
Record Store Day Yogyakarta 2025, Lebarannya Rilisan Fisik Kini Balik Ke Pasar Tradisional
Terpopuler
- Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
- Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
- Jabat Tangan Erick Thohir dengan Bos Baru Shin Tae-yong, Ada Apa?
- TIPU UGM Daftarkan Gugatan Dugaan Ijazah Palsu Jokowi ke Pengadilan
- Rebut Mic dari Pengacara, Adab Lisa Mariana Kena Sentil Psikolog: Emang Ini Sinetron?
Pilihan
-
Koster Minta Dinas Pertanian Bali Belajar ke Israel : Jangan Gitu-Gitu Aja, Nggak Akan Maju
-
Tanpa Tedeng Aling-aling, Pramono Sebut Bank DKI Tidak Dikelola Profesional: Banyak Kasus Terus!
-
5 HP Murah Mirip iPhone 16: Harga Mulai Sejutaan, Bikin Orang Terkecoh!
-
Kiprah La Nyalla Mattalitti Saat Geger Geden PSSI Kini Rumahnya Digeledah KPK
-
Markas Pemain Korut U-17: Yang Tersembunyi di Balik Klub 4.25 SC?
Terkini
-
Guru Besar UGM Dipecat Karena Kekerasan Seksual, Kok Masih Digaji? UGM Buka Suara
-
Diminta Tunjukkan Ijazah Asli, Dekan Fakultas Kehutanan UGM: Ada di Pak Jokowi
-
Heboh Ijazah Jokowi, UGM Tegas: Kami Punya Bukti, Skripsi Tersimpan di Perpustakaan
-
Banknotes SAR untuk Living Cost Jemaah Haji 2025 dari BRI: Dukungan Proaktif Layanan Haji
-
UGM Dituding Tak Berani Jujur Soal Ijazah Jokowi, Amien Rais: Ada Tekanan Kekuasaan