SuaraJogja.id - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan pihaknya akan terus mengawal gelaran Pemilu 2024 mendatang. Tak tanggung-tanggung pengawalan itu sudah dilaksanakan sejak proses tahapan-tahapan Pemilu dimulai.
"Saat ini kita sudah masuk ke tahapan Pemilu dimana dinamikanya juga tentunya harus terus kita ikutin," kata Listyo kepada awak media di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center, Jumat (3/3/2023).
Disampaikan Sigit, pengawalan tahapan Pemilu 2024 itu salah satunya dipersiapkan oleh jajaran logistik Polri. Tak hanya dari segi personel saja tetapi juga dari persiapan alutsista.
"Tentunya jajaran logistik sebagai fungsi pendukung untuk mempersiapkan agar sarana alutsista yang dimiliki itu betul-betul siap. Sehingga pada saat anggota melaksanakan tugas di lapangan semuanya dalam kondisi optimal," tegasnya.
Ia menuturkan para personel Polri pun sudah dipersiapkan untuk terus mengawal tahapan-tahapan pelaksanaan atau penyelenggaraan Pemilu 2024 nantinya. Hal itu penting guna mengantisipasi berbagai potensi kejadian yang tak diinginkan.
Pengawalan itu sendiri, kata Listyo, sudah dimulai dari kegiatan pendaftaran, menghadapi kampanye dan selanjutnya proses pemilihan. Tidak lupa terkait dengan proses pendistribusian logistik Pemilu mendatang.
Terlebih, ia mengkhususkan untuk distribusi logistik Pemilu ke wilayah-wilayah yang cukup jauh. Sehingga nantinya pelaksanaan pemilu dapat dilakukan dengan tepat dan baik.
"Termasuk mendistribusikan logistik Pemilu semuanya tentu perlu kita persiapkan, terutamanya wilayah-wilayah jauh yang butuh bantuan polisi agar logistik Pemilu sampai," ucapnya.
Tak lupa, ditambahkan Sigit, potensi situasi politik yang mulai memanas juga akan menjadi perhatian Polri. Ia memerintahkan semua jajarannya siap untuk segala kejadian tersebut.
Baca Juga: TGB: Jangan Jadikan Rumah Tuhan Arena Politik Praktis
"Hal-hal seperti itu tentunya yang kita persiapkan. Termasuk potensi-potensi apabila situasi menghangat atau situasi memanas. Walaupun kita selalu tekankan bahwa yang namanya polarisasi tidak boleh lagi ada namun Polri tetap harus siap," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Kapolri Akui Kasus Ferdy Sambo Jadi Pukulan Berat hingga Kepercayaan Publik Hilang: Ini Pil Pahit untuk Polri
-
Mau Tahu Pendiri Partai Prima, Bukan Kaleng-kaleng dan Mantan Ketum PRD yang Anti Soeharto
-
Berikut Bunyi Putusan Penundaan Pemilu Diketok Hakim T Oyong di PN Jakarta Pusat yang Menangkan Partai Prima
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
BRI Gelar RUPSLB, Aset Tembus Rp2.123 Triliun Hingga Q3 2025
-
BRI Pastikan Pembayaran Dividen Interim Saham 2025 pada Januari 2026
-
Pohon Tumbang Jadi Momok saat Cuaca Ekstrem, BPBD DIY Waspadai Dampak Siklon Mendekat
-
Antisipasi Scam di Wisata Keraton Jogja saat Nataru, BPPD DIY Perketat Pengawasan
-
100 Tahun Perjuangan Perempuan Masih Jauh dari Keadilan, Stigma Korban KDRT Masih Seputar Pakaian