SuaraJogja.id - Keluarga perempuan berinisial A (34) yang merupakan korban mutilasi di Sleman mencurigai sosok mantan suami di balik peristiwa keji ini. Diduga pribadi tersebut memiliki dendam kepada A ketika diceraikan.
Ayah korban, Heri Prasetyo (64) mengatakan bahwa anaknya sudah pernah menikah namun kemudian bercerai. Bahkan yang bersangkutan sudah dikaruniai dua orang anak.
Anak korban yang pertama sudah berumur sekitar 8 tahun dan adiknya baru berusia lebih kurang 1 tahun.
"Itu ada gandeng cenengnya [hubungannya] mungkin sama mantannya dulu, kalau perasaan saya. Dendam, kemungkinan itu. Iya karena dicerai kan," kata Heri ditemui awak media di rumah duka, Senin (20/2/2023).
Sepengetahuan Heri, usai bercerai, anaknya sempat diketahui memiliki pacar. Namun hubungan itu juga telah kandas.
Kendati demikian, disampaikan Heri, bahwa sang anak memang jarang bercerita dengan keluarga terkait keluh kesahnya. Ketika ada waktu senggang, ia lebih memilih bermain bersama anak-anaknya.
"Dia enggak pernah ngorbol, jadi kalau pulang ya pulang, paling sama anaknya gojek-gojek [bercanda], anaknya mau minta apa baru keluar lagi," terangnya.
Seingat Heri, anak pertamanya itu juga kerap berkunjung ke warung makan di daerah Pakem. Ketika memang ada waktu luang di akhir pekan setelah bekerja.
"Biasanya untuk pergi kemana kurang tau senengan e dek e [kesenangannya dia] gimana, tapi dia dari dulu dia senengan e makannya di warung Pakem, kulineran itu loh, dulu sama temen-temennya di sana," ungkapnya.
Baca Juga: Begini Suasana Rumah Duka Mayat Perempuan yang Ditemukan Termutilasi di Penginapan Sleman
Ia menyebut sebelum peristiwa ini, anaknya tak pernah mendapat teror atau gangguan apapun dari pihak manapun. Guna membantu proses penyelidikan, Heri mengaku juga telah memberikan sejumlah keterangan yang dibutuhkan kepolisian.
Diberitakan sebelumnya, Kasubbid Penmas Polda DIY, AKBP Verena SW memastikan bahwa mayat seorang perempuan yang ditemukan di salah satu wisma di daerah Purwodadi, Pakembinangun, Pakem, Sleman itu merupakan korban pembunuhan.
Hal itu diketahui dari hasil olah TKP yang mendapati korban sudah dalam keadaan termutilasi.
"Bahwa pada hari Minggu 19 Maret 2023 pukul 23.20 Polsek Pakem, Polresta Sleman, Polda DIY telah menerima laporan penemuan mayat dalam keadaan termutilasi," kata Verena.
Diungkapkan Verena bahwa identitas korban sendiri telah teridentifikasi dari KTP yang tertinggal di lokasi kejadian. Korban diketahui berinisial A (34) warga Kalurahan Patehan, Kota Jogja.
"Kasus dalam investigasi dan ditangani Ditreskrimum Polda DIY, Polresta Sleman dan Polsek Pakem. Pelaku dalam tahap penyelidikan," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- RESMI! PSSI Tolak Pemain Keturunan ini Bela Timnas Indonesia di Ronde 4
- Jangan Lewatkan Keseruan JCO Run 2025, Lari Sehat sambil Dapat Promo Spesial BRI
- 5 Mobil Bekas 60 Jutaan Muat Banyak Keluarga, Bandel dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 21 Kode Redeem FF Hari Ini 23 Juli 2025, Kesempatan Klaim Bundle Player Squid Game
- Akhirnya Jokowi Mau Tunjukkan Ijazah Asli, Tapi Kenapa Diperiksa di Solo, Bukan Jakarta?
Pilihan
-
Sama Kuat! Timnas Indonesia U-23 vs Thailand Berlanjut ke Extra Time
-
Mimpi Buruk Timnas Indonesia U-23 Itu Bernama Yotsakorn Burapha
-
Hasil Babak Pertama: Buang Peluang, Timnas Indonesia U-23 Masih Tertahan
-
Berubah Lagi! Ini Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-23 vs Thailand
-
Menko Airlangga: Perang Thailand-Kamboja Belum Jadi Ancaman Ekonomi RI, Tapi Tetap Waspada!
Terkini
-
Bupati Sleman Buka Pintu Maguwoharjo untuk PSIM dan PSBS Biak, Satu Syarat Ini Jadi Kunci
-
Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
-
Misteri Luka di Dahi Jasad HS, Polisi Kejar Otak di Balik Kematian Pria di Bawah Jembatan Glagah
-
Lampu Hijau Bersyarat untuk PSIM di Maguwoharjo, Bupati Sleman: Jaminan Keamanan Harga Mati!
-
'Disentil' Sri Sultan, Bupati Sleman Tagih Bukti Tertulis PSIM: Jangan Cuma Omongan!